Selasa, 12 November 2013

Solusi dalam Menghadapi Ledakan Penduduk

Adapun solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan ledakan penduduk yaitu: 

1. Melakukan program transmigrasi.
2. Menggalakkan program keluarga berencana.
3. Mengoptimalkan lahan dengan menggunakan teknologi.
4. Pemerataan pembangunan
5. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi.
6. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk.
7. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana.

Dampak Ledakan Penduduk terhadap Aspek Sosial

Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang sangat kompleks dan saling terkait satu dengan lainnya.

Secara umum dampak ledakan penduduk dari berbagai aspek meliputi:
1.Jumlah pengangguran semakin meningkat.
2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah.
3. Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh.
4. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan.
5. Tingkat kemiskinan semakin meningkat.


Dampak sosial yang terjadi akibat masalah ledakan penduduk adalah kemiskinan, karena banyaknya penduduk, lapangan pekerjaan terbatas, akibatnya banyaklah yang menganggur. Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu masyarakat menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar terutama pada bayi. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan.
Dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin luar biasa akan menimbulkan banyak sekali konflik dalam ranah kehidupan sosial, seperti kendala yang dihadapi oleh badan kesejahteraan keluarga berencana (BKKBN) yang harus memberikan pelayanan bukan hanya pelayanan kontrasepsi melainkan juga konsultasi menyangkut seluruh masalah dasar ibu, anak, gizi, dan terutama tentang pentingnya program KB dan dampak ledakan penduduk. Bukan hanya itu saja pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial juga menyebabkan terjadinya migrasi penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

Pertumbuhan penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat. Berikut adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan sosial di masyarakat.
 

1. Meningkatnya permintaan terhadap kebutuhan sandang, pangan,dan papan
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang, pangan, dan papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus terpenuhi untuk kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan akan sandang dapat dipenuhi oleh industry tekstil,kebutuhan akan pangan dapat dipenuhi oleh industri pertnian (salah satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan (salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan.
Dalam buku berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan Thomas Malthus dalam An Essay on the Principle of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan . Sebagai contoh untuk kebutuhan pangan, pemerintah memiliki BULOG (Badan Urusan Logistik) untuk pemerintah pusatdan DOLOG (Depot Logistik) untuk pemerintah daerah yang berfungsi salah satunya untuk menjamin ketersediaan kebutuhan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, dan lain-lain. Semakin bertambahnya penduduk, maka akan semakin banyak pula kebutuhan pangan pokok yang harus disediakan oleh DOLOG. Jika kebutuhan sembako yang disediakan oleh DOLOG ternyata tidak mampu memenuhi kebutuhan penduduk di daerah itu tentu sembako akan menjadi barang rebutan dan akan menjadi barang yang langka yang mengakibatkan harganya akan semakin melonjak dan masyarakat yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli kebutuhan pangan tersebut, dan tentu akan berdampak pada kemiskinan yang kian parah.
 

2. Berkurangnya lahan tempat tinggal
Untuk memenuhi kebutuhan papan yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk membangun. Semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit sekali lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang kosong, akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah, sehingga mereka mencari “lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan, taman kota, stasiun, emperan toko, dan lain-lain.
Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan papan, untuk memenuhi kebutuhan pangan pun kita memerlukan lahan. Misalnya beras, untuk menghasilkan beras tentu diperlukan sawah untukmenanam padi.Semakin bertambahnya penduduk semakin bertambah pula kebutuhan akan beras . Dan semakin bertambahnya kebutuhan beras akan semakin bertambah pula kebutuhan akan lahan untuk menanam padi. Apa yang terjadi jika lahan ‘lumbung padi’ nasional semakin lama semakin berkurang ? Jika kita dilihat dua fenomena di atas, ledakan penduduk  akan mengakibatkan terjadinya perebutan lahan untuk perumahan dan pertanian. Dan sebagian besar fenomena yang terjadi dewasa ini adalah pengikisan lahan yang lebih diutamakan untuk perumahan. Kemudian ledakan penduduk juga akan berakibat semakin berkurangnya rasio antara luas lahan dan jumlah penduduk atau yang  biasa kita sebut dengan kepadatan penduduk.
 

3. Meningkatnya investor yang datang
Dengan banyaknya jumlah penduduk akan berakibat menjamurnya pusat perbelanjaan. Seorang pengusaha tentu akan membangun usahanya ditempat yang strategis, tempat yang ramai, dan tempat yang menurutnya banyak terdapat konsumen. Kawasan padat penduduklah yang akan menjadi incaran para investor atau pengusaha. Untuk daerah perkotaan, para pengusaha akan cenderung untuk membangun pusat perbelanjaan modern atau yang biasa kita sebut Mall. Mungkin menurut sebagian besar orang, suatu daerah yang memiliki banyak Mall mencirikan bahwa daerah tersebut adalah daerah metropolitan yang masyarakatnya cenderung berada di kelas ekonomi menengah ke atas dan akan mendongkrak gengsi masyarakat. Padahal fakta yang ada di balik fenomena menjamurnya pusat perbelanjaan modern adalah meningkatnya sifat konsumtif. Jika jumlah pusat perbelanjaan di suatu daerah semakin banyak, lama kelamaan akan menimbulkan sifat konsumtif masyarakat di daerah tersebut.
Sifat konsumtif dapat berujung ke sifat malas, tidak kreatif,dan akhirnya akan menuju ke arah kemiskinan. Hal ini disebabkan karena masyarakat merasa semuanya sudah tersedia di pusat perbelanjaan tersebut. Sehingga mereka malas untuk memproduksi sesuatu. Dan akibatnya masyarakat akan terus bergantung pada keberadaan pusat perbelanjaan tersebut dan menjadi masyarakat yang tidak produktif.
 

4. Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang tersedia. Tapi  jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak cukup menampung jumlah tenaga kerja yang ada maka akan berdampak pada meningkatnya angka pengangguran. Ledakan penduduk adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius oleh pihak-pihak yang terkait karena apabila permasalahan ini terus berlanjut akan mengakibatkan dampak-dampak yang telah dijelaskan.
Selain dampak negatif di atas pertumbuhan penduduk yang tinggi bisa di manfaatkan untuk membangun Negara, karena pada dasarnya segala bentuk organisasi membutuhkan kuantitas untuk membuat suatu perubahan, lebih-lebih dalam ketatanegaraan. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas untuk selalu dalam satu tatanan dan terformat dengan baik, sehingga dengan demikian segala macam konflik yang terjadi yang disebabkan oleh pertumbuhan penduduk akan bisa di hentikan atau paling tidak bisa di minimalisir.
Karena dipengaruhi oleh lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming mempengaruhi perkembangan sosial dapat meliputi segala aspek masyarakat, seperti  : perkembangan dalam cara berpikir dan interaksi sesama warga yang sebelumnya masih irrasional menjadi semakin rasional, perkembangan  dalam sikap dan orientasi kehidupan ekonomi yang sebelumnya hemat menjadi makin komersial, perkembangan tata cara kerja sehari-hari yang makin ditandai dengan pembagian kerja pada spesialisasi kegiatan yang makin tajam, perkembangan dalam kelembagaan  dan kepemimpinan masyarakat yang makin demokratis, perkembangan dalam tata cara dan alat-alat kegiatan yang makin modern dan efisien.

Penyebab Terjadinya Ledakan Penduduk

Penyebab Ledakan Penduduk di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar dan distribusi yang tidak merata. Hal ini dibarengi dengan masalah lain yang lebih spesifik, yaitu angka fertilitas dan angka mortalitas yang relatif tinggi.

Indonesia adalah negara yang mempunya banyak penduduk, Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan pertama negara di kawasan Asia Tenggara sedangkan menempati urutan ke-5 . Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa). Sebagai negara yang sedang berkembang Indonesia memiliki masalah-masalah kependudukan yang cukup serius dan harus segera diatasi agar tidak terjadi ledakan penduduk.

Faktor terjadinya ledakan penduduk antara lain adalah :
1. Jumlah penduduk yang besar.
2. Pertumbuhan penduduk yang cepat.
3  Penyebaran penduduk yang tidak merata.
4. Banyaknya yang menikah di usia dini.
5. Program KB tidak terlaksana dengan baik.
6. Menurunnya angka kematian,yang disebabkan oleh berkembangnya dalam bidang kesehatan atau medis.
7. Banyak penduduk desa yang bertransmigrasi, sehingga pusat kota menjadi lebih padat.

Pengertian Ledakan Penduduk

Ledakan penduduk adalah pertumbuhan penduduk di suatu negara secara cepat dan tiba-tiba serta tidak terkendali. Dalam konteks ke-Indonesiaan, masalah ledakan penduduk mulai terasa di akhir tahun 1960-an. Data statistik dari sensus ke sensus membuktikan bahwa sampai kini kita harus ”jujur” belum berhasil melampaui masalah ledakan penduduk. Sensus tahun 1971 menyebut jumlah penduduk Indonesia 119,2 juta. Dua puluh tahun kemudian jumlah ini merangkak naik menjadi 179,4 juta (sensus 1990). Prediksi awal penduduk Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 234,2 juta jiwa. Hasil sensus tahun 2010 penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa, lebih besar 3,4 juta dari proyeksi.

Selama 25 tahun terakhir jumlah penduduk Indonesia telah meningkat menjadi hampir dua kali yaitu dari 119,2 juta pada tahun 1971 menjadi 195,29 juta pada tahun 1995 dan menjadi 198,20 juta pada tahun 1996. Namun demikian, tingkat pertumbuhan penduduk telah turun secara cepat yaitu 2,32 persen pada periode tahun 1971-1980 menjadi 1,98 persen pada periode tahun 1980-1990 dan pada periode tahun 1990-1996 menjadi 1,69 persen.

Terdapat perbedaan yang sangat mencolok tentang laju pertumbuhan penduduk bila dilihat menurut propinsi pada periode tahun 1990-1996. Angka terendah sebesar 0,01 persen pada propinsi DI Yogyakarta dan tertinggi sebesar 4,39 persen pada propinsi Kalimantan Timur.

Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan Penduduk tingkat nasional terdapat 9 propinsi yang tingkat pertumbuhannya dibawah 1,69 persen, yaitu propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

☻Penyebab Terjadinya Ledakan Penduduk [DISINI]

Dampak Ledakan Penduduk terhadap Aspek Sosial [DISINI]

Solusi dalam Menghadapi Ledakan Penduduk [DISINI]

Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalanremaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transis. 
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

  • Kartono, ilmuwan sosiologiKenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang”.
  • Santrock “Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal. Masalah kenakalan mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

Jenis-jenis kenakalan remaja


  • Penyalahgunaan narkoba
  • Seks bebas
  • Tawuran antara pelajar
Penyebab terjadinya kenakalan remaja


Perilaku ‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor internal:

  1. Krisis identitasPerubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
  2. Kontrol diri yang lemahRemaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor eksternal:

  1. Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
  2. Teman sebaya yang kurang baik
  3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik. [selengkapnya] 

Hal-hal yang bisa dilakukan/ cara mengatasi kenakalan remaja:

  1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
  2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
  3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
  4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan. [selengkapnya]

Senin, 11 November 2013

Faktor-Faktor Dan Cara Mengatasi Kenakalan Remaja



Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan saya pun pernah melihat dengan mata kepala saya sendiri ketika beberapa anak remaja wanita meminum minuman keras dan sambil mengisap sebatang rokok baru baru ini.
 
Pengertian Kenakalan Remaja "Klik Disini"

Faktor-Faktor kenakalan remaja dapat terjadi sebagai berikut:
- kurangnya kasih sayang orang tua.
- kurangnya pengawasan dari orang tua.
- pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
- peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
- tidak adanya bimbingan kepribadian dari sekolah.
- dasar-dasar agama yang kurang
- tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya
- kebebasan yang berlebihan
- masalah yang dipendam

beberapa remaja mengatakan "merdeka atau mati" yang maksudnya Jika orang tua tak mau memberikan kemerdekaan atau kebebasan maka mereka lebih memilih mati atau bunuh diri.
sedangkan menurut saya semboyan "merdeka atau mati" dalam pergaulan remaja itu adalah "Merdeka = mati". yang artinya, jika mereka terlalu bebas bergaul maka akan sama seperti membunuh diri secara perlahan dengan mengkonsumsi barang barang terlarang dll.

Berikut beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
 

- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. 
  contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya,
  dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita
  sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila
  dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun
  baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main 
  yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia
  pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio,
  handphone, dll.
- Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak lebih banyak
  menghabiskan waktunya selain di rumah.
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah dan
  mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
- Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk dia. Jangan
  pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia mengembangkan bakat yang dia
  sukai selama bersifat Positif. Karena dengan melarangnya dapat menggangu kepribadian
  dan kepercayaan dirinya.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak anda,
  sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.

nah,,, semoga artikel diatas bermanfaat. untuk remaja yang sudah terjerumus dalam pergaulan anak muda jaman sekarang sebaiknya renungkanlah lagi apa yang telah kalian perbuat yang telah mengecewakan semua orang. jadilah anak yang berbakti pada orang tua kalian, gapai mimpi, cita, dan harapan, karna masa depan kalian masih panjang.

Pengertian Penyakit HIV/AIDS Dan Penjelasannya

HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh kita sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit yang menyerang tubuh kita.Bila sistem kekebalan tubuh kita sudah rusak atau lemah,maka kita akan terserang oleh berbagai penyakit yang ada di sekitar kita seperti TBC,diare,sakit kulit,dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS,yaitu :
A =Acquired (didapat)
I =Immune (kekebalan tubuh)
D =De .ciency (kekurangan)
S =Syndrome (gejala)
 
Cara Penularan HIV:

HIV hanya bisa hidup di dalam cairan tubuh seperti:
  • Darah
  • Cairan vagina
  • Cairan sperma
  • Air susu ibu
Penularan itu bisa terjadi melalui:

  • Hubungan seks dengan orang yang mengidap HIV/AIDS,berhubungan seks dengan pasangan yang berganti-ganti dan tidak menggunakan alat pelindung (kondom)
  • Kontak darah/luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus HIV
  • Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bersama atau bergantian dengan orang yang terinfeksi HIV
  • Dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang dikandungnya
HIV tidak menular melalui:

  • gigitan nyamuk
  • orang bersalaman
  • berciuman
  • orang berpelukan
  • makan bersama
  • tinggal serumah
Bagaimana mengetahui apakah seseorang sudah tertular HIV atau mengidap AIDS?
Sampai tiga atau enam bulan setelah masuknya virus HIV,belum tentu virus itu bisa ditemukan dalam tubuh karena ia tersembunyi.Masa belum bisa dilihatnya virus itu disebut masa Jendela.
Walaupun belum bisa terlihat,orang yang sudah tertular HIV bisa menularkannya kepada orang lain.Setelah enam bulan biasanya virus mulai dapat ditemukan/dilihat kalau orang itu menjalani tes darah.Belum ada cara lain untuk menemukan virus selain melalui tes darah.Kalau sudah ditemukan,maka pengidapnya disebut HIV positif. Pada masa ini,ia masih bisa hidup normal dan melakukan semua kegiatan seperti biasa.Masa HIV positif ini bisa sampai 10 tahun kalau daya tahan tubuhnya kuat.Tetapi bila daya tahan tubuhnya lemah maka orang tersebut bisa cepat terserang berbagai penyakit lain.Tanda yang menyolok pada penderita AIDS adalah diare yang terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening,kanker kulit,sariawan,dan berat badan yang turun secara menyolok.
Nah pada saat seperti itu orang tersebut dikatakan sudah sampai pada tahap AIDS dan disebut ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS).Pada tahap AIDS ini biasanya daya tahan sudah sangat lemah sehingga kemungkinan orang itu akan meninggal. Sampai saat ini belum ada obat ampuh untuk membunuh virus HIV atau menyembuhkan orang dengan AIDS.

APA PERBEDAAN ANTARA HIV DAN AIDS?
HIV /AIDS sering dikaitkan satu sama lainnya dengan pengertian yang sama. Akan tetapi HIV dan AIDS mempunyai arti yang berbeda. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.Virus ini yang menyerang system kekebalan
tubuh seseorang. Seseorang dapat terjangkit virus HIV,apabila virus tersebut masuk ke dalam saluran peredaran darah. Virus HIV menyerang system kekebalan seseorang.Jika tidak diatasi,maka virus ini akan merusak system kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh melemah terhadap penyakit lain bahkan dapat mengakibatkan kematian. Kondisi inilah yang dinamakan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome ).
Penderita HIV bukan berarti pengidap penyakit AIDS atau seseorang yang akan segera mati.Bahkan tanpa pengobatan banyak penderita HIV masih dapat bertahan hidup cukup lama. Pada saat ini pengobatan yang telah dikembangkan hanya dapat memperlambat kerusakan pada sistim kekebalan tubuh.Dengan pengobatan tersebut banyak penderita HIV dapat hidup sehat dan bahagia.

Perjalanan HIV / AIDS
Masa inkubasi atau masa laten, sangat tergantung pada daya tahan tubuh masing-masing orang rata-rata 5-10 tahun, selama masa ini orang tidak memperlihatkan gejala-gejala walaupun jumlah HIV semakin bertambah dan sel-sel T-4 semakin menurun. Semakin rendah jumlah sel T-4, semakin rusak fungsi sistem kekebalan tubuh. Pada waktu sistem kekebalan sudah dalam keadaan parah ODHA akan mulai menampakkan gejala-gejala AIDS.
Secara singkat, perjalanan HIV/AIDS dapat dibagi 4 stadium, yaitu :


  • Stadium pertama : HIV
Infeksi dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti terjadinya perubahan serologik ketika antibodi terhadap virus tersebut dari negatif berubah menjadi positif. Rentang waktu sejak HIV masuk ke dalam tubuh sampai tes antibody terhadap HIV menjadi positif disebut window periode. Lama window periode ini antara 1-3 bulan, bahkan ada yang berlangsung sampai 6 bulan.

  • Stadium kedua : Asimptomatik (tanpa gejala)
Asimptomatik berarti bahwa di dalam organ tubuh terdpat HIV tetapi tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala. Keadaan ini dapat berlangsung rata-rata 5-10 tahun. Cairan tubuh ODHA yang tampak sehat ini sudah dapat menularkan HIV kepada orang lain.

  • Stadium ketiga : pembesaran kelenjar Limfe
Fase ini ditandai dengan pembesaran kelenjar limfe secara menetap dan merata (persistent generalized lymphadenopathy), tidak hanya muncul pada satu tempat dan berlangsung lebih dari satu bulan.

  • Stadium keempat : AIDS
Keadaan ini disertai barmacam – macam penyakit, antara lain penyakit konstitusional, penyakit saraf dan penyakit infeksi sekunder (Pusdiknakes, 1997 : 42).
Gejala klinis

Menurut Pundiknakes (1997 : 44) gejala klinis pada stadium AIDS adalah :

  • Gejala utama
a.Demam berkepanjangan lebih dari tiga bulan
b.Diare kronis lebih dari satu bulan berulang maupun terus menerus
c.Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam tiga bulan .


  • Gejala minor
a.Batuk kronis selama lebih dari satu bulan
b.Infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan oleh jamur Candida Albikan.
c.Pembengkaan kelenjar getah bening yang menetap diseluruh tubuh
d.Munculnya herpes zoster berulang
e.Bercak-bercak gatal diseluruh tubuh
Sebagian besar dari seseorang yang terinfeksi HIV tetap tidak menunjukkan geljala apapun (asimptomatik) yang berarti bahwa mereka tidak mengalami gejala tertentu atau menjadi sakit akibat infeksi tidak mengalami gejala tertentu atau menjadi sakit akibat infeksi tersebut. Sebagian kecil mengalami AIDS, sebagian lain mengalami gejala ringan, tidak selalu menderita sakit fatal yang dinamakan ARC atau Aids Related Complex (Waluya, 1999 : 9).

Salah satu penelitian WHO menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi cepatnya perkembangan AIDS yaitu :

  • Semakin tua seseorang mengidap HIV, semakin cepat dia akan sampai ke tahap HIV
  • Bayi akan terinfeksi HIV akan sampai ketahap AIDS
  • Orang yang telah mempunyai gejala minor pada waktu mulai tertular HIV (serokonversi), akan menunjukkan gejala AIDS lebih cepat dari pada yang tanpa gejala.
  • Diagnosa HIV/AIDS
Dalam penuntun WHO tentang cara mendiagnosa AIDS, dikatakan bahwa seseorang didiagnosa belum mempunyai minimal dua gejala utama dan satu gejala minor serta jika pada orang tersebut tidak ada alasan lain yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun.
Tetapi diagnosa HIV positif harus dipastika lebih dulu dengan melakukan tes anti bodi HIV dilaboratorium. Hasil HIV positif menunjukkan bahwa seseorang telah terinfeksi HIV. Hasil HIV negatif menunjukkan bahwa seseorang tidak atau belum terinfeksi HIV. Selain terhadap darah, tes HIV dapat dilakukan terhadap air liur atau urine (bukan terhadap orangnya). Jadi tes HIV dapat dan harus terhadap darah, alat tubuh atau jaringan tubuh, sel telur atau sperma yang akan dan laboratorium sudah miliki perlatan khusus tes HIV. Beberapa LSM juga mempunyai pelayanan tes yang disertai konseling.
Pengobatan AIDS
Sampai saat ini tidak ada penyembuhan atau pengobatan yang sempurna untuk AIDS. Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk memperpanjang hidup seseorang ODHA selama kurang lebih 1-2 tahun. Telah ditemukan obat anti-retrovial seperti Azidotinidin (AZT) yang pertama kali diijinkan pemakaiannya sebagai pengobatan di indonesia pada tahun 1997. Obat anti-retrovial lain dikenal dengan nama didanosin (ddI) dan diodicitosin (ddC).
Telah dikembangkan kombinasi obat-obatan mulai dari campuran dua jenis obat, hingga racikan beberapa jenis. Beberapa jenis obat ramuan tersebut adalah Saquinavir, Indinavir, Viracept, Ritanavir. Dikembangkan juga terapi penunjang, yaitu terapi tanpa obat-obatan kimia, yang tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup dan menjaga diri agar tetap sehat. Terapi ini dapat digunakan untuk melengkapi penggunaan obat anti-retroviral. Yang termasuk terapi penunjang tersebut antara lain : penggunaan ramuan tradisional, tumbuh-tumbuhan, pengaturan gizi pada makanan, penggunaan vitamin, makanan suplemen, serta yoga, akupuntur, pijat, olahraga dan terapi musik. Tetapi teryata pengobatan ini juga kurang efektif, sehingga pengobatan HIV/AIDS yang tepat saat ini belum ditemukan.

Beberapa Cara Mencegah Penularan HIV

  • Hindari hubungan seks
  • Gunakan kondom bila berhubungan seks
  • Hindari penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian
Menurut Kepala Disdukcapil KB Kapuas Hulu, Drs Ibrahim M (Kapuas Pos, hal 14), untuk lebih memudahkan mengingat maka sebaiknya menggunakan rumus ABCDE, yaitu A (Abtinence) artinya, tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. B (Befaithfull) artinya, berhubungan seks hanya dengan pasangan yang sah. C (Condom) artinya, gunakanlah kondom apabila salah satu dari pasangan yang sah mengidap Infeksi Menular Seksual (IMS) atau HIV/AIDS. D (Drugs) artinya, hindari pemakaian narkoba suntik. Dan E ( Equipment) artinya, mintalah pelayanan kesehatan dengan peralatan yang steril.

Selasa, 05 November 2013

Cara Membuka 2 Akun FB/Twitter Di Google Chorme

Assalamual'aikum Wr.Wb.

Hai sobat semua, apa kabar semoga baik-baik saja dan lancar dalam menjalankan rutinitas sehari-hari. dan selamat merayakan Tahun Baru Islam yang ke 1435H. di postingan kali ini saya akan berbagi Tips and Trick nih. postingan saya kali berjudul Cara Membuka 2 Akun FB/Twitter Di Google Chorme. walaupun sudah banyak situs-situs atau blog-blog lain yang ngeposting artikel seperti ini, tapi tidak ada salahnyakan saya ngeposting artikel ini lagi. mana tau masih ada yang membutuhkan hehehe...

Postingan ini pasti di cari sama sobat -sobat penggila games Facebook. karena apabila sobat mempunyai 2 akun Fb. pasti sobat susah untuk membuka 2 akun sekaligus di 1 browser. tetapi buat Google chrome itu mah Omong kosong. karena google chrome mempunyai 2 browser. 1 browser original dan yg ke-2 browser penyamaran.

Langsung aja di praktekkan:


1. Buka Google chromenya



2. Login/Masuk ke FB pertama



3. Setelah di beranda Facebook, klik kanan di tulisan BERANDA yang ada Facebook.



5. Lalu pilih BUKA TAUTAN DI JENDELA PENYAMARAN Jika Google Chrome nya bahasa Indonesia. dan OPEN LINK IN INCOGNITO WINDOW untuk bahasa Inggris.



6. Maka secara langsung akan munucl Jendela baru yg disebut Jendela Penyamaran, yg dilambangi seperti Spy.



7. Nah sekarang tinggal kamu Log in FB ke-2 kamu di Jendela Penyamaran yang baru muncul itu. 

Gimana???. sekarang kamu sudah bisa membuka 2 akun FBmu di Google Chrome. Semoga Postingan kali ini bermanfaat bagi sobat semua.

Lihat juga sob Cara Membuka 2 Akun FB/Twitter Di Moozila Firefox
Diberdayakan oleh Blogger.