Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Juli 2012

Pendidikanku : Keseimbangan Ekosistem

Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

Komponen Biotik
  • Produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
  • Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia.
  • Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.

Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi
  • Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
  • Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
  • Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
  • Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
  • Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
  • Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain: Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
Bentuk-bentuk Simbiosis
1.Simbiosis parasitisme, adalah hubungan antar makhluk hidup di mana satu pihak mendapat keuntungan dan pihak yang lain akan di rugikan. Contoh simbiosis parasitisme yaitu: tumbuhan benalu dengan inangnya, bunga raflesia dengan inangnya, cacing perut yang hidup dalam tubuh manusia, dll.
2.Simbiosis mutualisme, adalah hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan. Jadi dari kedua pihak tidak ada yang di rugikan. Contoh simbiosis mutualisme adalah: ikan remora dan ikan hiu, burung jalak dan kerbau, dll.
3.Simbiosis komensalisme, yaitu simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak yang lain tidak mendapat keuntungan tapi juga tidak di rugikan. Contoh simbiosis komensalisme adalah: ikan badut dengan anemon laut, anggrek dengan tumbuhan inangnya.
Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya.

Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.

Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia akan dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia.
  • Faktor Alam Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang.
  • Faktor Manusia Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
Berikut ini kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem

1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Alat-alat rumah tangga terbuat dari kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.

Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.

3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.

Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.

Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.

4. Pembuangan Limbah dan Sampah
Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

5. Kegiatan Mencemari Lingkungan
Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:
  • Pencemaran tanah, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
  • Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam air.
  • Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan jelaga.
  • Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
6. Kegiatan Pembangunan
Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

7. Kegiatan Penambangan
Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.

8. Penggunaan Kendaraan Bermotor
Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.

Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup
Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia.

Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.

Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:
  • Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.
  • Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal bahkan kehilangan nyawa.
  • Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat ekosistem yang tidak seimbang.
Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha yang nyata yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem diantaranya:
1.Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, melakukan pangadaan: taman nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam); cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami); suaka margasatwa (kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya);
2.Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-satwa;
3.Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak;
4.Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan penggunaan pupuk alami;
5.Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain;
6.Tidak membuang sampah sembarangan;
7.Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.

Senin, 09 Juli 2012

Pendidikanku : Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif

Perkembangbiakan vegetatif ada dua jenis, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan.

Perkembangbiakan vegetatif alami
Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Berikut ini jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami :

1. Akar tinggal
Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.
Ciri-ciri akar tinggal:
  • mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;
  • pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
  • pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.

3. Umbi akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia.

4. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
5. Geragih (stolon)
Geragih adalah cabang batang yang memiliki perubahan bentuk dan penambahan fungsi. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu baru. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki.

6. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti sukun dan kesemek.
7. Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.

Perkembangbiakan vegetatif buatan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. Berikut ini beberapa cara pembiakan secara vegetatif buatan :

A. Cangkok
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.

Berikut adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.

Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
  1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
  2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
  3. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
  4. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
  5. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
  6. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
  7. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.
B. Stek
Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.

C. Sambung/Enten
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.

Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :
Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat)

Cara menyambung tanaman :
Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
  1. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
  2. Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
  3. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
  4. Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
  5. Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
D. Tempel (Okulasi)
Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.

Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda.

Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman :
Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).

Langkah-langkah mengokulasi tanaman :
  1. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
  2. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
  3. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
  4. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
  5. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
  6. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
  7. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi. (sumber : Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang ).
E. Merunduk
Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan membenamkannya ke dalam tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.

Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :
  1. Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
  2. Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
  3. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah
  4. Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
  5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
  6. Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
  7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

Minggu, 08 Juli 2012

Pendidikanku : Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif

Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biakTujuan perkembangbiakan yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan.

Perkembangbiakan generatif terjadi pada tumbuhan yang mempunyai bunga. Perkembangbiakan secara generatif lebih dikenal dengan perkembangbiakan secara kawin atau seksual. Perkembangbiakan generatif diawali dengan proses penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik. Penyerbukan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan pada tumbuhan yaitu proses  peleburan benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina) pada tumbuhan. Proses pembuahan merupakan perkembangan bakal buah menjadi buah dan biji.

Alat Perkembangbiakan Tumbuhan
Bunga dan biji terdapat pada tumbuhan tertentu. Fungsinya adalah sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan. Bagian-bagian bunga terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Fungsi dari masing-masing bagian bunga adalah sebagai berikut :
Bagian BungaFungsi
TangkaiMerupakan bagian yang berada pada bagian bawah bunga Berfungsi sebagai penopang bunga dan penyambung antara bunga dengan batang/ ranting
KelopakBentuk dan warnanya menyerupai daun, berfungsi melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup.
MahkotaDisebut juga perhiasan bunga karena memiliki warna yang bermacam-macam. Warna yang menarik untuk memikat kupu-kupu agar hinggap di bunga untuk membantu proses penyerbukan.
Putikberfungsi sebagai alat kelamin betina. Putik bagian tengah bunga dan di kelilingi oleh benang sari. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik (pada bagian dasarnya terdapat bagian yang akan menjadi buah dan biji). Penyerbukan akan terjadi bila serbuk sari menempel pada kepala putik.
Benang SariTerdapat di bagian tengah bunga yang berdekatan dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan. Benang sari terdiri dari kepala sari dan serbuk sari. Di dalam kepala sari terdapat serbuk sari. Serbuk sari yang terdapat pada kepala sari bersifat ringan dan mudah terbang tertiup angin dan juga dapat menempel pada kaki, tubuh dan kepala serangga.

Biji adalah bagian dari buah. Buah terjadi apabila ada peristiwa penyerbukan atau persarian. Peristiwa penyerbukan terjadi jika serbuk sari menempel di kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai bunga, baik bunga sempurna maupun bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki benangsari atau putik saja.

Biji merupakan bakal tumbuhan baru setelah mengalami perubahan akibat disemai. Bagian yang tumbuh pada biji setelah disemai di antaranya akar, tunas, dan lembaga. Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang. Tunas akan membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah akar mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari batangnya. Tunas tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Selama pertumbuhan, tunas mendapatkan makanan dari tempat penyimpanan cadangan makanan yang disebut keping biji.

Proses Penyerbukan
Penyerbukan terjadi jika serbuk sari menempel di kepala putik. Saat penyerbukan, kepala putik berfungsi sebagai penerima serbuk sari. Kemudian, serbuk sari disalurkan ke bakal biji oleh tangkai putik. Setelah serbuk sari dan bakal biji bertemu, bakal biji berkembang menjadi biji. Biji inilah yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru. 

Proses bertemunya serbuk sari dan kepala putik dapat terjadi oleh tumbuhan itu sendiri. Selain itu, penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar. Penyerbukan dapat terjadi melalui bantuan angin, hewan, air, dan manusia. Penyerbukan yang dibantu angin umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  • Serbuk sarinya banyak dan ringan.
  • Bunga dengan kepala sarinya mudah digoyang.
  • Kepala putik berbulu dan terentang keluar dari bunga.
Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu angin adalah jagung dan rumput-rumputan.

Penyerbukan yang dibantu hewan umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Mahkota berwarna mencolok dan besar.
  • Bunga mengeluarkan bau yang khas.
  • Bunga menghasilkan nektar.
Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu hewan adalah bunga aster. Umumnya hewan yang membantu penyerbukan adalah golongan serangga dan burung. Penyerbukan juga dapat dilakukan manusia karena serbuk sari sulit untuk mencapai kepala putik. Contoh, penyerbukan, yang dilakukan petani, pada tumbuhan vanili.

Cara penyerbukan berdasarkan asal putik dan serbuk sarinya dapat dikelompokan menjadi empat cara, yaitu: penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga, penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar. Berikut adalah jenis-jenis penyerbukan :
    Jenis PenyerbukanKeterangan
    Penyerbukan SendiriPenyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Penyerbukan ini terjadi pada bunga sempurna, misalnya: tumbuhan kacang tanah, jambu, atau mangga.
    Penyerbukan TetanggaPenyerbukan tetangga terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari bunga yang berlainan, tetapi masih berada dalam satu tumbuhan, misalnya: penyerbukan pada tumbuhan jeruk dan rambutan.
    Penyerbukan Silang Penyerbukan silang terjadi apabila serbuk sari dari suatu tumbuhan jatuh pada kepala putik bunga tumbuhan lainnya yang sejenis, contohnya pada tanaman padi dan jagung.
    Putikberfungsi sebagai alat kelamin betina. Putik bagian tengah bunga dan di kelilingi oleh benang sari. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik (pada bagian dasarnya terdapat bagian yang akan menjadi buah dan biji). Penyerbukan akan terjadi bila serbuk sari menempel pada kepala putik.
    Penyerbukan BastarPenyerbukan bastar terjadi apabila serbuk sari suatu bunga jatuh ke putik bunga tumbuhan lain yang berbeda varietasnya. Tujuannya adalah untuk menggabungkan sifat yang dikehendaki dari dua jenis tumbuhan dalam satu tumbuhan.

    Pendidikanku : Perkembangbiakan Hewan

    Berkembang biak adalah suatu kemampuan makhluk hidup untuk memperbanyak jenisnya, atau menghasilkan keturunan. Tujuan berkembang biak untuk mempertahankan jenisnya sehingga terhindar dari kepunahan. Hewan mengalami kepunahan karena pemanfaatan bagian tubuh hewan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pemanfaatan bagian tubuh hewan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

    Perkembangbiakan hewan dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu secara Vegetatif dan Generatif. Perkembangbiakan Vegetatif terjadi tanpa peleburan Sel Kelamin Jantan dan Betina. Perkembangbiakan Vegetatif biasanya terjadi pada hewan tingkat rendah atau tidak bertulang belakang . 

    Cara perkembangbiakan hewan ada beberapa cara, di antaranya dengan cara melahirkan (vivipar), bertelur (ovipar), dan bertelur melahirkan (ovovivipar), serta ada yang berkembangbiak dengan cara membelah diri (fragmentasi).
    • Perkembangbiakan secara Kawin (Generatif)
    Perkembangbiakan pada hewan  secara kawin diawali dengan pembuahan. Pembuahan terjadi jika sel kelamin betina (sel telur) dan sel kelamin jantan(spermatozoid) berbaur (bersatu). Hasil pembuahan ini disebut zigot. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim wanita. Zigot tumbuh menjadi embrio (janin). Embrio inilah kelak menjadi keturunan baru. 

    Berdasarkan tempat terjadinya pembuahan, hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu:
    1. Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina (Fertilisasi Internal). Pembuahan di dalam tubuh terutama terjadi pada kelompok reptilia (hewan melata), unggas, dan mamalia (hewan menyusui). Contohnya: ayam dan burung.
    2. Hewan bertelur yang pembuahannya terjadi di luar tubuh betina (Fertilisasi Eksternal). Pembuahan di luar tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh induknya. Contohnya: katak dan ikan.
    Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
    • Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)
    Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru. Hewan yang berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Ayam dan burung merupakan contoh hewan bertelur. Contoh hewan reptil (Reptil adalah binatang vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya) yang bertelur adalah penyu.

    Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    1. Tidak mempunyai daun telinga
    2. Tidak mengalami masa mengandung
    3. Tidak memiliki kelenjar susu
    4. Mengerami telurnya
    • Hewan yang Berkembangbiak dengan Melahirkan (Vivipar)
    Hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Akan tetapi, telur tidak dikeluarkan dari tubuh. Telur tetap berada di dalam rahim hewan betina. Telur tersebut juga tidak terbungkus oleh cangkang atau kulit yang keras. Setelah telur itu dibuahi, telur akan tumbuh menjadi calon bayi dan tumbuh menjadi bayi yang sempurna. Selama itu pula hewan betina mengalami masa kehamilan. Setelah mencapai umur tertentu dalam kandungan, maka anak hewan dilahirkan. Anak hewan yang baru lahir diberi makan oleh induknya dengan cara menyusui. Hewan yang berkembang biak secara melahirkan disebut vivipar. Contoh hewan vivipar sapi, kucing, kambing, dan singa 

    Hewan yang berkembangbiak dengan cara melahirkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    1. Memiliki daun telinga
    2. Memiliki kelenjar susu
    3. Mengalami masa mengandung
    4. Memiliki rambut/ bulu yang halus
    c. Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar) 
    Hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur-melahirkan disebut dengan ovovivipar. Pembuahannya terjadi di dalam tubuh hewan betina. Setelah terjadi pembuahan, di dalam tubuh hewan betina akan terbentuk telur. Zigot tumbuh menjadi embrio di dalam telur tersebut. Proses ini di namakan kehamilan. Setelah embrio tumbuh dengan sempurna di dalam telur, induk mengeluarkannya sebagai keturunan baru. Kadang-kadang, anak yang dikeluarkan masih terbungkus dalam cangkang telur .Contoh hewan ovovivipar adalah paus, ikan pari, dan beberapa jenis ular.
    • Perkembangbiakan Vegetatif
    a. Membelah Diri (fragmentasi)
    Hewan yang bersel tunggal berkembang biak dengan cara membelah diri, tidak dengan cara kawin. Contohnya, amoeba berkembang biak dengan cara membelah diri. Pembelahan pertama kali tejadi pada inti sel, kemudian bagian tubuh lain ikut membelah. Pembelahan ini menghasilkan dua sel yang kembar. Tiap sel hasil pembelahan menjadi individu baru yang dapat tumbuh dan berkembang biak.

    Selain amoeba, ada juga hewan yang berkembang biak dengan cara pemisahan bagian tubuh, contohnya bintang laut. Bila bintang laut dibelah menjadi dua bagian, maka tiap bagian tubuhnya itu dapat tumbuh menjadi individu baru. Cara perkembangbiakan dengan pemisahan bagian tubuh ini dinamakan fragmentasi.

    b. Tunas. 
    Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada Hydra. Hydra merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Hydra hidup pada air tawar. Pada tubuh Hydra dewasa akan muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar. Kemudian, akan terbentuk mulut dan lengan (tentakel). Tunas yang belum dewasa ini mendapatkan makanan dari tubuh induknya. Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. Tunas yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.  

    Jumat, 06 Juli 2012

    Pendidikanku : Ciri Khusus Tumbuhan

    Tumbuhan yang ada di sekitar kita sangat beragam. Keragaman itu disebabkan, salah satunya oleh lingkungan tempat hidupnya. Ciri-ciri khusus yang dimiliki tumbuhan tersebut bermanfaat untuk mempertahankan hidup. Tumbuhan memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan tumbuhan lain. Ciri-ciri ini berhubungan dengan kemampuannya menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Dengan penyesuaian diri, tumbuhan bisa bertahan hidup. Beberapa tumbuhan yang memiliki ciri khusus adalah sebagai berikut.

    1. Ciri Khusus Tumbuhan Kaktus
      Kaktus memiliki bentuk beraneka macam. Ada yang berbulu seperti sikat atau batang berbintik-bintik besar. Ada juga yang berbentuk batang silinder.Tumbuhan kaktus merupakan jenis tumbuhan yang hidup di daerah kering atau kurang air. Pada kondisi tandus, daun kaktus akan mengecil atau sama sekali tidak berdaun. Selain itu, batang kaktus juga tebal dan berlapis lilin. . Oleh karena itu, kaktus memiliki batang yang banyak mengandung air. Air tersebut berguna untuk cadangan di musim kering. Di samping itu, bentuk daun kaktus pun kecil, seringkali berbentuk duri. Dengan bentuk seperti itu, kaktus dapat mengurangi penguapan air dari dalam tubuh. Selain itu duri tersebut berguna sebagai pelindung diri.

      2. Ciri Khusus Tumbuhan Kantong Semar dan Venus
      Ada beberapa tumbuhan di alam yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan unsur makanan yang diperlukan melalui akar.  Tumbuhan yang mengalami hal tersebut adalah tumbuhan kantong semar dan tumbuhan kejora (Venus). Kedua tumbuhan tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhan nitrogen. Keadaan tanah tempat tinggalnya sangat kekurangan unsur nitrogen. Untuk memenuhinya, kantong semar dan kejora menangkap serangga. Serangga mengandung banyak nitrogen.

      Cara yang dilakukan, yaitu dengan menghasilkan cairan pada bagian daun untuk menarik perhatian serangga. Kantung semar dan venus adalah tanaman pemakan serangga atau disebut insektivora. Kantong semar memiliki kantong di bagian ujung daun. Kantong tersebut sebenarnya adalah ujung daun yang berubah bentuk. Fungsinya untuk menangkap hewan, terutama serangga. Kantong semar hanya mengandalkan kantongnya untuk mendapatkan makanan.

      Pada waktu tertentu, bunga kantung semar mengeluarkan bau menyengat. Bau tersebut berguna untuk menarik serangga. Pada kantong semar, serangga akan masuk ke dalam kantong dan terperangkap di dalamnya. Bagian dalam daun mengandung lapisan mirip lilin sehingga serangga terpeleset. Adapun pada tumbuhan kejora, serangga yang hinggap dan menyentuh ''lengan daun'' akan terperangkap karena daun akan menutup dengan cepat. Kemudian, serangga tersebut akan dicerna oleh cairan yang dihasilkan daun. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman kantung semar dan venys beradaptasi untuk memperoleh makanan.

      3. Ciri Khusus Tumbuhan Mawar
      Tanaman mawar memiliki bunga yang indah juga memiliki duri pada batangnya. Duri pada batang adalah ciri khusus yang dimiliki tanaman mawar. Duri tersebut berfungsi melindungi diri dari musuh. Musuh yang mendekat akan terkena duri tajam mawar.

      4. Ciri Khusus Tumbuhan Putri Malu
      Tumbuhan putri malu banyak dijumpai tumbuh di tepi jalan. Tumbuhan putri malu mempunyai ciri khusus pada daunnya. Daun tumbuhan putri malu akan mengatup apabila tersentuh sesuatu. Tumbuhan putri malu juga memiliki duri sebagai alat untuk perlindungan diri. Hal ini menunjukkan bahwa putri malu beradaptasi terhadap rangsang sentuhan. Tumbuhan putri malu memiliki beberapa khasiat sebagai obat tradisional.

      5. Ciri Khusus Tumbuhan Bakau
      Tumbuhan ini hidup di pinggiran pantai. Tumbuhan bakau memiliki akar tunjang untuk menopang tubuhnya agar tetap kokoh. Akar tunjang merupakan bentuk adaptasi tumbuhan bakau terhadap lingkungan pantai. Pohon bakau ditanam di tepi pantai sebagai pencegah abrasi. Pohon bakau juga memiliki banyak nama lain seperti tancang, tanjang (Jw.); tinjang (Md.); bangko (Bugis); kawoka (Timor), wako, jangkar dan lain-lain.

      6. Ciri Khusus Tumbuhan Teratai
      Teratai termasuk tumbuhan yang hidup di air. Tumbuhan teratai memiliki daun  yang lebar untuk mempermudah proses penguapan Batang teratai memiliki rongga-rongga udara yang membantu menyalurkan oksigen ke akar dan untuk membantu teratai tetap tegak dan mengapung di air.

      7. Ciri Khusus Tumbuhan Tumbuhan Raflesia
      Tumbuhan Raflesia memiliki bunga berbau bangkai menarik perhatian lalat. Lalat diperlukan oleh bunga Rafflesia untuk membantu terjadinya penyerbukan. Rafflesia yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis rafflesia arnoldii. Jenis ini hanya tumbuh di hutan sumatera bagian selatan, terutama Bengkulu. Rafflesia merupakan tumbuhan parasit pada tumbuhan lain dan tinggal di dalam akar tersebut seperti tali.

      Kamis, 05 Juli 2012

      Pendidikanku : Ciri Khusus Hewan

      Setiap makhluk hidup telah dibekali kemampuan beradaptasi. Kemampuan beradaptasi itu berguna untuk mempertahankan hidupnya. Cara beradaptasi setiap makhluk hidup berbeda-beda. Ada yang beradaptasi secara morfologis, fisiologis, dan tingkah laku. Ciri khusus makhluk hidup berhubungan erat dengan cara adaptasi mereka. Berikut ini beberapa bentuk adaptasi makhluk hidup :
      • Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas. Contohnya, kaki berselaput pada bebek dan antena pada semut.
      • Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap lingkungannya. Salah satunya berupa enzim yang dihasilkan oleh suatu organisme. Contohnya, bunga rafesia mengeluarkan enzim untuk menarik serangga. Sementara itu, kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga. 
      • Setiap hewan memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan hewan lain. Ciri khusus ini berhubungan dengan kemampuannya untuk bertahan hidup. Dengan ciri khusus yang dimilikinya, hewan dapat tetap bertahan hidup.

      1. Ciri Khusus Kelelawar.
      Kelelawar merupakan mamalia (hewan menyusui) yang dapat terbang.  Pada siang hari, kelelawar tidur. Kelelawar termasuk binatang nokturnal. Binatang nokturnal adalah binatang yang mencari makan pada malam hari.  Kelelawar terbang dan mencari makan pada malam hari. Pada saat terbang, kelelawar tidak sepenuhnya menggunakan indra penglihatannya. Pada saat terbang kelelawar mengeluarkan gelombang ultrasonik melalui mulut dan hidungnya.

      Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).

      Ketika gelombang bunyi itu mengenai benda, seperti pohon atau serangga, gelombang bunyi akan memantul Pantulan gelombang bunyi itu akan ditangkap kembali oleh indra pendengarannya yang tajam. Dengan cara seperti itulah kelelawar dapat terbang pada malam hari tanpa menabrak benda-benda yang ada di sekitarnya. Kemampuan yang dimiliki kelelawar untuk mengetahui arah terbang, makanan, dan keadaan lingkungannya dengan menggunakan bunyi disebut ekolokasi. Echo (Bahasa Inggris) artinya gema. Jadi, kelawar menggunakan gema (bunyi pantulan) untuk menentukan keadaan sekitarnya dan sekaligus mencari mangsanya.

      2. Ciri Khusus Cecak
      Cecak merupakan reptilia (hewan melata) yang hidup di pohon atau di rumah. Makanan cecak ialah serangga, seperti nyamuk. Ternyata, cecak telah memiliki ciri khusus, sehingga cecak dapat bertahan hidup di lingkungannya. Berikut ini ciri khusus yang dimiliki cecak.
      1. Cicak memiliki kaki yang dapat menempel di dinding dan langit-langit rumah.Ternyata, cecak memiliki perekat pada setiap ujung jari kakinya. Dengan perekat inilah kaki cecak dapat menempel di dinding. Cecak dapat mengatur banyaknya perekat yang dikeluarkan. Dengan demikian, cecak dapat tetap bergerak merayap tanpa terjatuh.
      2. Cicak adalah hewan pemakan serangga. Cicak menangkap serangga dengan menjulurkan lidahnya yang panjang. Dengan sekali menjulurkan lidahnya, serangga langsung menempel pada lidahnya dan dilahapnya.
      3. Ciri khusus cicak lainnya yaitu memutuskan ekornya. Cicak memutuskan ekornya untuk mengelabui pemangsa. Perilaku seperti ini disebut autotomi. Autotomi adalah sebuah cara pertahanan alami sejumlah hewan terhadap serangan predator(pemangsa). Reptil adalah golongan hewan yang dikenal luas mempunyai kemampuan autotomi. Saat hewan-hewan ini tertangkap oleh predator, mereka akan memutuskan ekornya secara tiba-tiba. Ekor yang telah terpisah dari tubuhnya itu akan bergerak-gerak sehingga membingungkan predator. Beberapa hewan lain yang dapat melakukan autotomi adalah kepiting, udang, bintang laut, laba-laba, cumi-cumi, dan gurita. Hewan-hewan ini seringkali memutuskan tentakel atau kaki mereka.

      3. Ciri Khusus Bebek
      Bebek merupakan jenis unggas yang hidup di air, terutama di perairan yang dangkal. Oleh karena itu, kaki bebek pendek dan pada sela-sela kakinya dilengkapi dengan selaput kulit yang dapat membantunya ketika berenang di air. Selain, itu dengan bentuk seperti ini, memudahkan bebek berjalan di atas permukaan tanah berlumpur. Makanan bebek ialah cacing. Ternyata, bebek telah dilengkapi dengan bentuk paruh yang pipih dan lebar. Bentuk paruh seperti itu membantu bebek untuk mencari cacing yang ada di balik lumpur. Paruh tersebut digunakan untuk menyaring makanan dari air. Kaki berselaput juga dimiliki angsa. Sementara, ayam tidak memiliki jari berselaput. Ayam hidup dan mencari makan di darat saja.

      Agar tubuhnya tidak basah jika terkena air, bulu bebek dilapisi oleh minyak. Dengan demikian, pada saat bebek sampai di darat ia hanya tinggal mengibas-ngibaskan badannya dan air yang menempel di tubuhnya keluar. Jika bulu tubuhnya tidak dilapisi oleh minyak, air yang menempel akan terus menyerap ke dalam bulu tubuh bebek.

      4. Ciri Khusus Unta
      Tubuh unta memiliki beberapa keistimewaan yang memungkinkan bagi unta bertahan hidup berhari-hari tanpa air dan makanan. Bulu mata unta memiliki sistem pengaitan. Dalam keadaan bahaya, bulu ini secara otomatis menutup. Bulu mata yang saling berkait ini mencegah masuknya debu ke mata. Hidung dan telinga ditutupi oleh bulu panjang agar terlindungi dari debu dan pasir. Unta memiliki punuk, yaitu gundukan lemak yang terdapat di punggung. Punuk unta menyediakan sari makanan bagi hewan ini ketika ia mengalami kesulitan makanan dan kelaparan. Kaki unta memiliki ukuran besar untuk membantunya berjalan di atas pasir tanpa terperosok. Kaki unta memiliki telapak yang luas dan menggembung. Selain itu, kulit tebal khusus di bawah telapak kaki merupakan perlindungan terhadap pasir yang sangat panas.


      Ciri Khusus Hewan yang Lain :
      1. Ciri khusus pada kucing. Kucing memiliki mata yang dapat menyala saat terkena cahaya pada malam hari. Kucing bergigi taring tajam karena pemakan daging. Kucing memiliki cakar yang tajam dan kuat untuk menangkap dan membunuh mangsanya. Kucing memiliki alat keseimbangan yang terdapat di dalam daun telinganya, sehingga jika jatuh dari ketinggian kucing tetap dapat mendarat dengan cara berdiri.
      2. Ciri khusus pada landak. Landak memiliki bulu berbentuk duri yang tajam dan kuat. Duri-duri itu akan berdiri saat landak menghadapi ancaman dari predator. Dan jika berhasil menancapkan bulunya, maka lawannya akan terluka, bahkan durinya tersebut akan menancap dan menempel di tubuh lawannya. Landak adalah hewan pengerat yang sering tinggal dilubang-lubang tanah.
      3. Ciri khusus pada ikan cumi. Ikan cumi memili tentakel yang berotot lentur dapat mengkerut dan memanjang sehingga dapat bergerak dengan cepat. Cumi-cumi dapat mengeluarkan tinta berwarna pekat. Cumi-cumi juka mampu memancarkan cahaya warna-warni pada tubuhnya, fungsinya untuk memikil mangsanya agar mendekat untuk kemudian dapat dengan mudah ditangkap dan dimangsa olehnya.
      4. Ciri khusus burung hantu. Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam dan peka untuk menemukan mangsanya di malam hari. Memiliki bulu yang halus dan lembut sehingga tidak terdengar saat terbang, dengan demikian ia dapat menyambar mangsanya secara diam-diam. Mempunyai leher yang lentur yang dapat berputar 180 derajat, sehingga dapat melihat mangsanya yang ada di belakang.
      5. Ciri khusus semut. Semut memiliki ciri khusus pada dua antene di kepalanya, dengan antene tersebut semut dapat menyentuh, membau dan merasakan getaran bunyi. Sedangkan mulut pada semut dipergunakan untuk mengecap. Semut berkomunikasi dengan semut lain dengan antenanya. Semut juga dapat mengeluarkan bau khusus untuk menyatakan bahaya atau letakan dimana terdapat makanan.
      6. Ciri khusus trenggiling. Trenggiling memiliki cakar yang kuat untuk menarik rayap/semut dari sarangnya Tidak memiliki gigi, tetapi memiliki lidah yang panjang dan lengket yang dapat dijulurkan untuk memperdaya mangsanya Memiliki sisik yang tebal dan keras, dan dapat menggulung tubuhnya seperti bola untuk melindungi diri
      7. Ciri khusus pada landak. Landak memiliki bulu berbentuk duri yang tajam dan kuat. Duri-duri itu akan berdiri saat landak menghadapi ancaman dari predator. Dan jika berhasil menancapkan bulunya, maka lawannya akan terluka, bahkan durinya tersebut akan menancap dan menempel di tubuh lawannya. Landak adalah hewan pengerat yang sering tinggal dilubang-lubang tanah.
      Diberdayakan oleh Blogger.