Jumat, 13 Juli 2012

Pendidikanku : Bilangan Prisma

Bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Jika suatu bilangan yang lebih besar dari satu bukan bilangan prima, maka bilangan itu disebut bilangan komposit . Bilangan komposit adalah bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan prima. Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil perkalian dua bilangan prima atau lebih. Sepuluh bilangan komposit yang pertama adalah 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14, 15, 16, dan 18. Atau bisa juga disebut bilangan yang mempunyai faktor lebih dari dua. Contoh Bilangan Prima : [ 2, 3, 5, 7, 11, . . . . dan seterusnya]. (Sumber : id.wikipedia.org)

Ciri-ciri dari Bilangan Prima :
  • Bilangan tersebut adalah bilangan ganjil, kecuali 2, tetapi tidak semua bilangan ganjil merupakan bilangan prima. contoh : 9 bukan bilangan prima, karena 9 lebih dari 2 faktor-faktor dari 9 yaitu [ 1, 3, 9 ]
  • Bilangan tersebut tidak rangkap (33, 55, dan seterusnya)
  • Jumlahkan angka tersebut sampai menjadi 1 digit, apabila hasilnya tidak sama  dengan 3,6,9. berarti bilangan tersebut adalah bilangan prima.
Contoh : Bilangan 135
  • 135 adalah bilangan ganjil;
  • Jumlah dari 1 + 3 + 5 = 9;
  • Berarti 135 adalah bukan bilangan prima, 135 mempunyai faktor lebih dari 2 ( 1, 3, 5, 27, 45, dan 135 )
Berikut adalah daftar 100 bilangan prima pertama :
2
3
5
7
11
13
17
19
23
29
31
37
41
43
47
53
59
61
67
71
73
79
83
89
97
101
103
107
109
113
127
131
137
139
149
151
157
163
167
173
179
181
191
193
197
199
211
223
227
229
233
239
241
251
257
263
269
271
277
281
283
293
307
311
313
317
331
337
347
349
353
359
367
373
379
383
389
397
401
409
419
421
431
433
439
443
449
457
461
463
467
479
487
491
499
503
509
521
523
541

Pendidikanku : Akar Pangkat Tiga

Jika suatu bilangan dikalikan dengan dirinya sendiri, dikatakan bahwa bilangan tersebut dikuadratkan. Misalnya, 5 × 5 = 25, dapat ditulis 5² = 25.  Artinya, kuadrat dari 5 adalah 25. Bilangan 25 disebut bilangan kuadrat. Dengan cara yang sama, kamu dapat memahami perpangkatan tiga dari suatu bilangan.
  • Misalnya, 5 × 5 × 5 = 125, dapat ditulis 5³ =125. 
  • 5 adalah bilangan pokok
  • ³ = pangkat tiga
  • 125 adalah hasil perpangkatan
Hasil pemangkatan tiga suatu bilangan disebut dengan bilangan kubik. Berikut ini ada beberapa cara untuk menentukan akar pangkat tiga suatu bilangan.

Sebelumnya anda harus bisa menghafal akar kuadrat bilangan pangkat tiga angka minimal dari 0 - 9.  Seperti pada tabel di bawah ini :

Bilangan Pokok
Bilangan Kubik0182764125
216
343512729
Digit Terakhir018745
6
329

1. Cara menebak
Langkah-langkahnya sebagai berikut.
a. Menentukan nilai puluhan bilangan yang dicari.
    1) Abaikan tiga angka terakhir. 3.375 → 3
    2) Carilah bilangan kubik dasar terbesar di bawah angka yang tersisa. 3→1    
    3) Tariklah akar pangkat tiga dari bilangan kubik dasar tersebut. Hasil akar pangkat tiga 


          ini sebagai puluhan. ³√1 = 1.

          Jadi, puluhannya adalah 1.

b. Menentukan nilai satuan bilangan yang dicari.

    1) Perhatikan angka terakhirnya. 3.375 → 375    
    2) Carilah bilangan kubik dasar yang satuannya sama dengan 5→125.
    3) Tariklah akar pangkat tiga dari bilangan kubik dasar tersebut. ³√125 =5. 
         Hasil akar pangkat tiga ini sebagai satuan. 
         Satuannya 5.  Jadi, ³3.375 = 15


Mencari akar pangkat tiga dari bilangan empat hingga enam angka lebih mudah menggunakan cara mencoba ini.


Contoh soal : Tentukan ³√10.648
a. Menentukan nilai puluhan bilangan yang dicari.
    1) Abaikan tiga angka terakhir. 10.648 → 10
    2) Carilah bilangan kubik dasar terbesar di bawah angka yang tersisa. Yaitu 8. 
    3) Tariklah akar pangkat tiga dari bilangan kubik dasar tersebut. Hasil akar pangkat tiga 
          ini sebagai puluhan. ³√8 = 2.
          Jadi, puluhannya adalah 2.

b. Menentukan nilai satuan bilangan yang dicari.

    1) Perhatikan angka terakhirnya. 10.648 → 648.    

    2) Carilah bilangan kubik dasar yang satuannya sama dengan 8 → 8
    3) Tariklah akar pangkat tiga dari bilangan kubik dasar tersebut. ³√8 =2. 
         Hasil akar pangkat tiga ini sebagai satuan. 
         Satuannya 2.  ³Jadi, 10.648 = 22.


2. Faktorisasi prima
Pohon faktor biasa kita gunakan untuk mencari faktor suatu bilangan. Caranya dengan membagi suatu bilangan dengan bilangan prima. Bilangan prima: 2, 3, 5, 7, 11, . . . .dan seterusnya. 
Contoh : tentukan ³√3.375 !
Faktorisasi prima bilangan 3.375 dicari menggunakan pohon faktor seperti di bawah ini.
  • 3 | 3.375 | 1.275
  • 3 | 1.275 | 375
  • 3 | 375 | 125
  • 5 | 125 | 25
  • 5 | 25 | 5
  • 3.375 = 3 x 3 x 3 x 5 x 5 x 5 = ( 3x5) x (3x5) x (3x5) = 15 x 15 x 15 = 15³
  • Jadi  ³ √3.375 = 15

Contoh soal : Tentukan ³√15.625
  • 5 | 15.625 | 3.125
  • 5 | 3.125 | 625
  • 5 | 625 | 125
  • 5 | 125 | 25
  • 5 | 25 | 5
  • ³√15.625 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 5 = (5x5) x (5x5) x (5x5) = 25 x 25 x 25 = 25 ³
  • Jadi  ³√15.625 = 25
3. Trial Error 
Mencari 3 angka yang sama untuk dikalikan, jika belum ditemukan cari terus 3 angka tersebut sehingga ditemukan hasil dari akar pangkat tiga tersebut.  

Kamis, 12 Juli 2012

Pendidikanku : Satuan Volume

Banyaknya zat cair dalam suatu ruangan tidak dapat dinyatakan dengan satuan panjang atau satuan luas. Oleh karena itu muncullah satuan volume, misal l (liter). Selain l (liter), satuan volume benda cair yang sering digunakan yaitu m³, dm³(liter), cm³, dan cc. Liter adalah unit pengukur volume. Liter bukan salah satu dari unit SI (sistem internasional), namun disenaraikan (padanan istilah) sebagai salah satu dari "unit di luar SI yang diterima penggunaanya dengan SI". Unit SI untuk volume adalah meter kubik (m³). cc (cubic centimetre) atau sentimeter kubik adalah satuan metrik dan didefinisikan sebagai sebuah kubus dengan sisi-sisi satu sentimeter panjangnya. Setara dengan satu mililiter kubik(ml³).  

Selain satuan volume baku, ada satuan volume yang lain yang juga sering digunakan.
Contoh:
1 sendok teh = 5 mililiter
1 sendok makan = 15 mililiter
1 gelas = 240 mililiter


Secara umum hubungan antar satuan volume dapat digambarkan sebagai berikut :

Dalam satuan liter juga dikenal beberapa satuan, antara lain :
kl,  hl,  dall, dl, cl, ml (naik 1 tangga dibagi 10, dan turun 1 tangga dikali 10)

1 kl
10 hl
100 dal
1.000 l
10.000 dl
100.000 cl
1 juta ml

Pendidikanku : FPB dan KPK

Faktor Persekutuan Terbesar atau FPB dan Kelipatan Persekutuan Terbesar atau KPK. Faktor merupakan angka-angka yang dapat membagi suatu bilangan. Sedangkan FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu faktor-faktor atau angka-angka  pembagi yang paling besar dari suatu bilangan.

Kelipatan adalah penjumlahan suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri secara terus-menerus. Sedangkan KPK singkatan dari Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu kelipatan dari suatu bilangan tapi yang nilainya paling kecil.


Secara umum mencari FPB  dan KPK dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
  • Mencari semua faktor-faktor(FPB)/kelipatan(KPK) bilangan tersebut;
  • Menggunakan faktorisasi prima;
  • Pembagian dengan bilangan prima
  • Jalan pintas
Cara 1
Dengan mencari semua faktor-faktor bilangan itu, kemudian carilah mana yang merupakan faktor yang sama dan terbesarnya. Faktor-faktor bilangan didapat dengan mencari semua perkalian dua bilangan yang menghasilkan bilangan tersebut. 
Contoh : bilangan 40 didapat dari hasil perkalian (1 x 40), (2 x 20), (4 x 10), dan (5 x 8). Jadi, faktor-faktor dari bilangan 40 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, dan 40. 


Untuk KPK yaitu dengan mencari kelipatan persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut :
  • 12 = 12, 24, 36, 48, 70, 
  • 8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48
  • KPK 8 dan 12 adalah 24
Berikut contoh soal beserta pembahasannya dengan menggunakan cara ini.
1. Carilah FPB antara 25 dan 40.
  • 25 = (1 x 25) dan (5 x 5). Jadi, faktor dari 25 adalah 1, 5, dan 25.
  • 40 = (1 x 40), (2 x 20), (4 x 10), dan (5 x 8). Jadi, faktor dari 40 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, dan 40.
Perhatikan faktor-faktor bilangan 25 dan 40. Didapat bahwa yang merupakan faktor yang sama dan terbesar adalah 5. Jadi, FPB (25,40) = 5
2. Carilah FPB dari 16, 24, dan 28.
  • 16= (1 x 16), (2 x 8), dan (4 x 4). Jadi, faktor dari 16 adalah 1, 2, 4, 8, dan 16.
  • 24= (1 x 24), (2 x 12), (3 x 8), dan (4 x 6). Jadi, faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
  • 28=(1 x 28), (2 x 14), dan (4 x 7). Jadi, faktor dari 28 adalah 1, 2, 4, 7, 14, dan 28.

Perhatikan faktor dari 16, 24, dan 28. Didapat bahwa yang merupakan faktor yang sama dan terbesar adalah 4. Jadi, FPB (16, 24, 28) = 4

Cara 2.
Dengan menggunakan faktorisasi prima.
Bilangan prima adalan bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Yang termasuk bilangan prima, yaitu: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, ...dan seterusnya. Faktorisasi prima adalah perkalian bilangan-bilangan prima yang menghasilkan suatu bilangan. Contohnya, faktorisasi prima dari 50 adalah 2 x 5² atau bisa ditulis 50 = 2 x 5².  
Langkah-langkah mencari FPB adalah sebagai berikut :
  • Menentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan itu.
  • Mengambil faktor yang sama dari bilangan-bilangan itu.
  • Jika faktor yang sama pangkatnya berbeda, ambillah faktor yang pangkatnya terkecil.

Langkah-langkah mencari KPK adalah sebagai berikut :
  • Menentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan itu.
  • Kalikan semua faktor dari bilangan-bilangan itu.
  • Jika ada faktor yang sama, ambillah faktor yang pangkatnya terbesar.
Contoh Soal :
1. Carilah FPB antara 25 dan 40.
  • 25=5²
  • 40=2² x 5
Perhatikan bahwa faktor prima yang sama adalah 5. Perhatikan pangkatnya 5 dan 5². Ambil pangkat terkecil yaitu 5(pangkat 1 tidak ditulis). Karena tidak ada lagi faktor-faktor prima yang sama, maka FPB (25 dan 40) = 5, KPK = 2² x 5² = 4 x 25 = 100.
2. Carilah FPB dari 18, 24, dan 36.
  • 18=2 x 3²
  • 24=2³ x 3
  • 36=2² x 3²
Perhatikan faktor-faktor prima yang sama adalah 2 dan 3. Perhatikan pangkatnya. 2, 2², dan 2³ Ambil pangkat terkecil yaitu 2. 3 berpangkat 1 dan berpangkat 2. Ambil pangkat terkecil yaitu 3. Jadi, FPB (18, 24 dan  36) = 2 x 3=6. KPK = 2³ x 3² = 8 x 9 = 72.

Cara 3
Pembagian dengan bilangan prima
Pertama-tama, bagilah kedua bilangan dengan bilangan prima terkecil yang dapat membagi keduanya. Bilangan prima terkecil yang dapat membagi 24 dan 60 adalah 2.

| 24 60 (24:2=12, 60:2=30)
   |12 30
Lanjutkan dengan langkah-langkah yang sama sampai tidak ada lagi bilangan prima yang dapat membagi bilangan yang ada di sebelah kanan.

2 | 24 60
2 | 12 30 (12:2=6, 30:2=15)
3 | 6  15  (6:3=2, 15:5=3)
   | 2  5
FPBnya adalah 2 × 2 × 3 = 12.

Cara 4
Jalan pintas
Rumus: 
FPB: yang besar dibagi yang kecil, sisanya itu FPB 
KPK: yang besar dikali yang kecil dibagi FPB 


FPB dan KPK dari 18 dan 24 
FPB = 24 dibagi 18 , dapat 1 sisa 6 dan FPB nya adalah 6. 
KPK = 24 x 18 : 6 = 24 x 3 = 72.

Pendidikanku : Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat

Operasi hitung bilangan meliputi : perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Operasi hitung bilangan ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahami operasi hitung campuran bilangan bulat, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan Bulat dinotasikan dengan : B = {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...} Bilangan lain yang berada dalam bilangan bulat, di antaranya adalah bilangan:
  • Cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ...}
  • Ganjil : J = {1, 3, 5, 7, ...}
  • Genap : G = {2, 4, 6, 8, ...}
  • Cacah Kuadrat : K = {0, 1, 4, 9, ...}
  • Prima : {2, 3, 5, 7, 11, ...}
A. Sifat-sifat Operasi Hitung
1. Sifat Komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjumlahan berikut.
  • 2 + 4 = 6
  • 4 + 2 = 6
  • Jadi, 2 + 4 = 4 + 2.
Sifat seperti ini dinamakan sifat komutatif pada penjumlahan.
Sekarang, coba perhatikan perkalian berikut.
  • 2 × 4 = 8
  • 4 × 2 = 8
  • Jadi, 2 × 4 = 4 × 2.
Sifat seperti ini dinamakan sifat komutatif pada perkalian.
Perhatikan contoh berikut.
a. 2 – 4 = –2 dan 4 – 2 = 2
    Jadi, 2 – 4 tidak sama dengan 4 – 2, atau 2 – 4 ≠ 4 – 2.
b. 2 : 4 = 0,5 dan 4 : 2 = 2
    Diperoleh bahwa 2 : 4 tidak sama dengan 4 : 2, atau 2 : 4 ≠ 4 : 2
    Jadi, pada pengurangan dan pembagian tidak berlaku sifat komutatif.

2. Sifat Asosiatif
Pada penjumlahan dan perkalian tiga bilangan bulat berlaku sifat asosiatif atau disebut juga sifat pengelompokan. Perhatikanlah contoh penjumlahan tiga bilangan berikut.
  • (4 + 3) + 5 = 7 + 5 = 12 
  • 4 + (3 + 5) = 4 + 8 = 12
  • Jadi, (4 + 3) + 5 = 4 + (3 + 5).
Sifat seperti ini dinamakan sifat asosiatif pada penjumlahan.
Sekarang, coba perhatikan contoh perkalian berikut.
  • (4 × 3) × 5 = 12 × 5 = 60
  • 4 × (3 × 5) = 4 × 15 = 60
  • Jadi, (4 × 3) × 5 = 4 × (3 × 5).
Sifat ini disebut sifat asosiatif pada perkalian.
3. Sifat Distributif
Selain sifat komutatif dan sifat asosiatif, terdapat pula sifat distributif. Sifat distributif disebut juga sifat penyebaran. Untuk lebih memahaminya, perhatikanlah contoh berikut.
Contoh 1
3 × (4 + 5) = 3 × 9 = 27
(3 × 4) + (3 × 5) = 12 + 15 = 27
Jadi, 3 × (4 + 5) = (3 × 4) + (3 × 5).
Contoh 2
3 × (4 – 5) = 3 × (–1) = –3
(3 × 4) – (3 × 5) = 12 – 15 = –3
Jadi, 3 × (4 – 5) = (3 × 4) – (3 × 5).
Contoh 1 dan Contoh 2 menunjukkan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan.
    1.  Operasi Hitung Bilangan Bulat
    Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.  
    • Jika kedua bilangan tandanya sama, maka ,tanda hasil penjumlahan sama dengan tanda kedua buah bilangan.
    • Hasilnya sama dengan penjumlahan kedua bilangan tersebut.
    Contoh :
    1.  Hasil dari 17 + 15  = 32
    2.  Hasil dari  -16 + (-20) = - 36
    • Jika kedua bilangan tandanya berbeda maka, tanda hasil penjumlahan, sama dengan tanda bilangan terbesar dalam penjumlahan tersebut.
    • Hasil sama dengan selisih antara bilangan terbesar dengan bilangan terkecil dalam penjumlahan tersebut
    Contoh soal :
    1.  Hasil dari – 24 + 12 =
    • Bilangan yang terbesar dalam penjumlahan tersebut adalah -24 maka hasilnya pun pasti –).
    • Hasilnya sama dengan selisih antara penjumlahan dua bilangan tersebut = 24 – 12 = 12. Maka jika digabungkan dengan 2(a) dan 2(b) hasilnya jadi -12.
    2.   Hasil dari 65 – (-35) + (-45) =
    Untuk soal seperti di atas, kerjakan terlebih dahulu dari sebelah kiri. Yaitu 65 – (-35) diubah menjadi 65 + 35 = 100 tinggal dikurangi dengan – 45. Menjadi seperti berikut 100 – 45 = 55

    b.Perkalian dan pembagian bilangan bulat
    Pada dasarnya perkalian bilangan bulat hampir sama dengan perkalian bilangan cacah. Namun pada perkalian bilangan bulat  terdapat aturan perkalian tanda dengan tententuan :
    • (+) x (+) = (+)
    • (+) x (-)  = (-)
    • (-)  x (+  = (-)
    • (-)  x (-) = (+)
    Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku aturan, sebagai berikut :
    • (+) : (+) = (+)
    • (+) : (-)  = (-)
    • (-) : (+)  = (-)
    • (-) : (-)   = (+)
    Contoh soal :
    1. 12 x (-7) = -84
    2. -15 x (-15) = 225
    3. -60 : 5 = -12

    B. Operasi hitung campuran  bilangan bulat
    Untuk mengerjakan operasi hitung campuran bilangan bulat, perlu diperhatikan urutan pengerjaannya sebagai berikut :
    • Pengerjaan dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. 
    • Perkalian dan pembagian mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan dengan penjumlahan dan pengurangan.
    • Perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama, artinya pengerjaan perkalian dan pembagian dilakukan terlebih dahulu. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan sebelah kiri dahulu.
    • Penjumlahan dan pengurangan memiliki kedudukan yang sama. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan yang berada di sebelah kiri dahulu.
      Contoh soal :
      1.      34 x (-24) – (-4) = -816 – (-4)
                                  = -816 + 4
                                  = - 812
      2.      (-75) : (-5) – (-13) = 5 – (-13)
                                     = 5 + 13
                                     = 18

      Rabu, 11 Juli 2012

      Google PageRank: Pengertian Apa Itu PageRank?

      Apa itu Google PageRank?, bagaimana pengertian dan cara menghitung Google pagerank itu? dari beberapa sumber yang saya baca, Google Pagerank adalah alat pembanding untuk mengukur arti dan pentingnya sebuah halaman web di dunia internet. Google Page Rank (biasa disebut PR) pada awalnya dikembangkan oleh Larry Page, co-owner Google, algoritma Pagerank telah berubah selama bertahun-tahun seperti kebanyakan algoritma Google lainnya, bahkan algoritma PR adalah rahasia umum yang terjaga dengan baik.

      Apakah Penggunaan Google PageRank?

      Pengertian Google Pagerank Upate dan cara cek

      Google PageRank dapat digunakan untuk melihat apakah sebuah halaman memiliki otoritas atas isinya, semakin tinggi peringkat halaman maka lebih tinggi kualitas dan otoritas dari halaman web lainya. Sebuah peringkat halaman dari 5 (PR 5) berarti bahwa halaman web memiliki suatu pegangan yang kuat atas isi yang ada di dalamnya, sementara peringkat halaman dari 2 berarti halaman itu hanya merupakan sumber informasi yang biasa dan belum mempunyai kualitas yang tinggi dengan informasi yang ada didalamnya, bagi web/blog yang masih baru biasanya belum mempunyai pagerank (PR N/A).

      Bagaimana PageRank Dihitung?

      Dalam konteks ini, kita hanya bisa menebak faktor-faktor yang membentuk Google PageRank. Tapi ini umumnya diketahui bahwa faktor yang paling penting dari Pagerank Google adalah link dari website lain yang terkait (link dofollow yang relevan, bukan nofollow), semakin tinggi peringkat halaman dari halaman web yang link ke anda maka lebih tinggi peringkat halaman anda, dan juga semakin banyak jumlah halaman web yang nge-link ke anda juga akan menaikkan peringkat halaman anda. Maksud dari link dofollow yang relevan adalah link yang mempunyai relevansi dengan apa yang ada pada halaman web anda, sebagai contoh web atau blog anda bertemakan/membahas tentang komputer maka anda harus mencari link dofollow dari website lain dengan tema komputer juga, jangan mencari link yang bertemakan tentang musik, kesehatan,dll yang tidak sesuai dengan apa yang anda bahas pada web/blog anda

      Beberapa faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi Pagerank Google

      • Optimasi Search Engine (SEO)
      • Jaringan Sosial
      • Komentar
      • Waktu pada Halaman (berapa lama pengunjung diam di halaman web)
      • Bounce Rate (persentase dari pengunjung masuk dan keluar dari halaman web)

      Apakah High PR Akan Lebih Baik Pada Hasil Pencarian (SERP/Search Engine Result Page)?

      Sebuah Google PageRank yang lebih tinggi pasti akan membantu anda dalam SERP dan di-indeks lebih cepat, tetapi tidak selalu berarti bahwa semakin tinggi peringkat halaman anda akan lebih baik pada hasil pencarian. Ada hal-hal lain yang masuk ke dalam perhitungan Google untuk memutuskan halaman mana yang mendapatkan peringkat tinggi di search engine. Sebuah Google Pagerank tinggi pasti akan membantu tapi itu bukan segalanya untuk memutuskan web anda akan mendapatkan di posisi pertama pada hasil pencarian

      Kapan Google PageRank di Dapatkan?

      Google pagerank biasanya akan di-update setiap 3 bulan atau 4 kali dalam setahun, cobalah untuk membuat artikel yang menarik bagi web anda, carilah link dofollow yang relevan dari website/blog atau sumber lain yang mempunyai ranking lebih tinggi dari web anda, jangan mencari link yang terlalu banyak dalam waktu yang singkat karena Google akan mencurigai web anda (hati-hati.. Google sangat ketat dengan web spam), update web/blog anda dengan konten yang fresh dan menarik maka sedikit demi sedikit Google akan mempercayai situs anda dan pagerank pun bisa anda dapatkan.
      Untuk mengecek pagerank dari situs anda silahkan masuk ke situs PRChecker

      Semoga Tips SEO ini membantu, kalau ada kekurangan dan saran lain mungkin bisa disampaikan melalui komentar

      Pendidikanku : Keseimbangan Ekosistem

      Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

      Komponen Biotik
      • Produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
      • Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia.
      • Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.

      Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi
      • Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
      • Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
      • Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
      • Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
      • Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
      • Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
      Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain: Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
      Bentuk-bentuk Simbiosis
      1.Simbiosis parasitisme, adalah hubungan antar makhluk hidup di mana satu pihak mendapat keuntungan dan pihak yang lain akan di rugikan. Contoh simbiosis parasitisme yaitu: tumbuhan benalu dengan inangnya, bunga raflesia dengan inangnya, cacing perut yang hidup dalam tubuh manusia, dll.
      2.Simbiosis mutualisme, adalah hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan. Jadi dari kedua pihak tidak ada yang di rugikan. Contoh simbiosis mutualisme adalah: ikan remora dan ikan hiu, burung jalak dan kerbau, dll.
      3.Simbiosis komensalisme, yaitu simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak yang lain tidak mendapat keuntungan tapi juga tidak di rugikan. Contoh simbiosis komensalisme adalah: ikan badut dengan anemon laut, anggrek dengan tumbuhan inangnya.
      Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya.

      Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.

      Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
      Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia akan dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia.
      • Faktor Alam Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang.
      • Faktor Manusia Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
      Berikut ini kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem

      1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
      Alat-alat rumah tangga terbuat dari kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

      Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

      2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
      Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.

      Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.

      3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
      Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.

      Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.

      Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.

      4. Pembuangan Limbah dan Sampah
      Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

      5. Kegiatan Mencemari Lingkungan
      Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:
      • Pencemaran tanah, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
      • Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam air.
      • Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan jelaga.
      • Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
      6. Kegiatan Pembangunan
      Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

      7. Kegiatan Penambangan
      Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.

      8. Penggunaan Kendaraan Bermotor
      Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.

      Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup
      Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia.

      Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.

      Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:
      • Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.
      • Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal bahkan kehilangan nyawa.
      • Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat ekosistem yang tidak seimbang.
      Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem
      Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha yang nyata yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem diantaranya:
      1.Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, melakukan pangadaan: taman nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam); cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami); suaka margasatwa (kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya);
      2.Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-satwa;
      3.Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak;
      4.Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan penggunaan pupuk alami;
      5.Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain;
      6.Tidak membuang sampah sembarangan;
      7.Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.

      Senin, 09 Juli 2012

      Pendidikanku : Hubungan Antar Satuan Waktu

      Dalam sehari semalam ada 24 jam. Detik, menit, jam, dan seterusnya merupakan satuan waktu yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Waktu terus berjalan dan tidak bisa diputar ulang, manfaatkan lah waktu dengan bijak. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai kata-kata yang berhubungan dengan waktu. Detik, menit, jam, dan seterusnya. Detik, menit, dan jam merupakan satuan waktu, setiap satuan waktu memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya.

      Berikut ini adalah hubungan antar beberapa satuan waktu :
      1 Detik = Seper 60 Menit (1/60 Detik),
      1 Menit =  60 Detik, 1 Jam =  60 Menit, 1 Jam = 3.600 Detik 1 Hari = 24 Jam, 1 Hari = 1.440 Menit, 1 Hari = 86.400 Detik, 1 Minggu =  7 Hari, 1 Bulan =  28 Sampai 31 Hari, 1 Bulan =  4 Minggu, 1 Caturwulan Atau Cawu = 4 Bulan, 1 Semester =  6 Bulan, 1 Tahun = 365 atau 366 Hari (tahun kabisat), 1 Tahun = 12 Bulan, 1 Dasawarsa /dekade = 10 Tahun, 1 Abad = 100 Tahun, 1 Milenium = 1.000 tahun

      Terkadang, dalam pemakaian waktu juga dipakai kata panca untuk setiap kelipatan lima dan dasa untuk setiap kelipatan sepuluh, misalnya panca windu untuk 40 tahun dan dasa windu untuk 80. Berikut ini adalah keterangan mengenai satuan waktu :
      • Detik atau sekon (bahasa Inggris: second) adalah satuan waktu terkecil;
      • Menit adalah sebuah satuan waktu. Satu menit adalah 1/60 (seperenampuluh) jam. Satu menit terdiri dari 60 detik;
      • Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah 1/24 (satu perduapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi;
      • Hari adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada porosnya sendiri. Satu hari terdiri dari siang dan malam. Nama-nama hari adalah : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, dan Minggu;
      • Pekan, sepekan, atau (satu) minggu (seminggu) adalah sebuah satuan waktu yang terdiri dari tujuh hari atau 7 x 24 jam = 168 jam;
      • Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender, yang diperkirakan sama lamanya dengan periode alam yang berhubungan dengan pergerakan bulan;
      MasehiHijriahJawa
      Januari/31 hariMuharram/30 hariSura
      Pebruari/28/29 hariShafar /29 hariSapar
      Maret/31 hariRobi’ul Awwal/30 hariMulud
      April/30 hariRobi’uts Tsani/Akhir/29 hariBakda Mulud
      Mei/31 hariJumadil Ula/30 hariJumadilawal
      Juni/30 hariJumadil Akhiroh/Tsaniyah/29 hariJumadilakir
      Juli/31 hariRajab/30 hariRejeb
      Agustus/31 hariSya’ban/29 hariRuwah
      September/30 hariRamadhan/30 hariPasa
      Oktober/31 hariSyawwal/29 hariSawal
      Nopember/30 hariDzulkaidah/29/30 hariSela
      Desember/31 hariDzulhijjah/29 hariBesar

      Tahun atau Zaman adalah sebuah unit waktu untuk menghitung tarikh. Di dunia ada tiga satuan tahun: Tahun Syamsiah atau Tahun Matahari Tahun Kamariah atau Tahun Bulan Kombinasi tahun matahari dan bulan;

      Tahun Kabisat (Bahasa Inggris: Leap Year) adalah sebuah Tahun Syamsiah di mana pada tahun tersebut jumlah hari tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366 hari. Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap 4 tahun akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik). Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000);

      Windu adalah istilah untuk selang waktu selama 8 tahun. Menurut Penanggalan Jawa, yang dirombak dan disempurnakan oleh Sultan Agung, raja Kesultanan Mataram, satu windu terdiri dari delapan tahun dengan nama-tahun: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir;

      Dasawarsa atau dekade adalah unit waktu yang terdiri dari 10 tahun. Umumnya, satu dasawarsa dimulai pada tahun yang berakhir dengan angka 0, dan berakhir pada tahun yang berakhir dengan angka 9. Contoh: dasawarsa 80-an, dimulai dari tahun 1980 sampai 1989. Kata "dasawarsa" berasal dari bahasa Sanskerta dari kata-kata dasa (sepuluh) dan warsa (tahun). Istilah ini masuk ke dalam kosakata Bahasa Indonesia melalui Bahasa Jawa;

      Abad adalah sebutan untuk jangka waktu seratus tahun. Satu abad bersamaan dengan sepuluh dekade. Abad ini, abad ke-21, bermula pada tahun 2001 hingga tahun 2100.
      Milenium adalah bilangan untuk tiap jangka waktu seribu tahun dalam kalender.
      Diberdayakan oleh Blogger.