Kamis, 12 Juli 2012

Pendidikanku : Satuan Volume

Banyaknya zat cair dalam suatu ruangan tidak dapat dinyatakan dengan satuan panjang atau satuan luas. Oleh karena itu muncullah satuan volume, misal l (liter). Selain l (liter), satuan volume benda cair yang sering digunakan yaitu m³, dm³(liter), cm³, dan cc. Liter adalah unit pengukur volume. Liter bukan salah satu dari unit SI (sistem internasional), namun disenaraikan (padanan istilah) sebagai salah satu dari "unit di luar SI yang diterima penggunaanya dengan SI". Unit SI untuk volume adalah meter kubik (m³). cc (cubic centimetre) atau sentimeter kubik adalah satuan metrik dan didefinisikan sebagai sebuah kubus dengan sisi-sisi satu sentimeter panjangnya. Setara dengan satu mililiter kubik(ml³).  

Selain satuan volume baku, ada satuan volume yang lain yang juga sering digunakan.
Contoh:
1 sendok teh = 5 mililiter
1 sendok makan = 15 mililiter
1 gelas = 240 mililiter


Secara umum hubungan antar satuan volume dapat digambarkan sebagai berikut :

Dalam satuan liter juga dikenal beberapa satuan, antara lain :
kl,  hl,  dall, dl, cl, ml (naik 1 tangga dibagi 10, dan turun 1 tangga dikali 10)

1 kl
10 hl
100 dal
1.000 l
10.000 dl
100.000 cl
1 juta ml

Pendidikanku : FPB dan KPK

Faktor Persekutuan Terbesar atau FPB dan Kelipatan Persekutuan Terbesar atau KPK. Faktor merupakan angka-angka yang dapat membagi suatu bilangan. Sedangkan FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar, yaitu faktor-faktor atau angka-angka  pembagi yang paling besar dari suatu bilangan.

Kelipatan adalah penjumlahan suatu bilangan dengan bilangan itu sendiri secara terus-menerus. Sedangkan KPK singkatan dari Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu kelipatan dari suatu bilangan tapi yang nilainya paling kecil.


Secara umum mencari FPB  dan KPK dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
  • Mencari semua faktor-faktor(FPB)/kelipatan(KPK) bilangan tersebut;
  • Menggunakan faktorisasi prima;
  • Pembagian dengan bilangan prima
  • Jalan pintas
Cara 1
Dengan mencari semua faktor-faktor bilangan itu, kemudian carilah mana yang merupakan faktor yang sama dan terbesarnya. Faktor-faktor bilangan didapat dengan mencari semua perkalian dua bilangan yang menghasilkan bilangan tersebut. 
Contoh : bilangan 40 didapat dari hasil perkalian (1 x 40), (2 x 20), (4 x 10), dan (5 x 8). Jadi, faktor-faktor dari bilangan 40 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, dan 40. 


Untuk KPK yaitu dengan mencari kelipatan persekutuan dari bilangan-bilangan tersebut :
  • 12 = 12, 24, 36, 48, 70, 
  • 8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48
  • KPK 8 dan 12 adalah 24
Berikut contoh soal beserta pembahasannya dengan menggunakan cara ini.
1. Carilah FPB antara 25 dan 40.
  • 25 = (1 x 25) dan (5 x 5). Jadi, faktor dari 25 adalah 1, 5, dan 25.
  • 40 = (1 x 40), (2 x 20), (4 x 10), dan (5 x 8). Jadi, faktor dari 40 adalah 1, 2, 4, 5, 8, 10, 20, dan 40.
Perhatikan faktor-faktor bilangan 25 dan 40. Didapat bahwa yang merupakan faktor yang sama dan terbesar adalah 5. Jadi, FPB (25,40) = 5
2. Carilah FPB dari 16, 24, dan 28.
  • 16= (1 x 16), (2 x 8), dan (4 x 4). Jadi, faktor dari 16 adalah 1, 2, 4, 8, dan 16.
  • 24= (1 x 24), (2 x 12), (3 x 8), dan (4 x 6). Jadi, faktor dari 24 adalah 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, dan 24.
  • 28=(1 x 28), (2 x 14), dan (4 x 7). Jadi, faktor dari 28 adalah 1, 2, 4, 7, 14, dan 28.

Perhatikan faktor dari 16, 24, dan 28. Didapat bahwa yang merupakan faktor yang sama dan terbesar adalah 4. Jadi, FPB (16, 24, 28) = 4

Cara 2.
Dengan menggunakan faktorisasi prima.
Bilangan prima adalan bilangan asli yang lebih besar dari 1, yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. Yang termasuk bilangan prima, yaitu: 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, ...dan seterusnya. Faktorisasi prima adalah perkalian bilangan-bilangan prima yang menghasilkan suatu bilangan. Contohnya, faktorisasi prima dari 50 adalah 2 x 5² atau bisa ditulis 50 = 2 x 5².  
Langkah-langkah mencari FPB adalah sebagai berikut :
  • Menentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan itu.
  • Mengambil faktor yang sama dari bilangan-bilangan itu.
  • Jika faktor yang sama pangkatnya berbeda, ambillah faktor yang pangkatnya terkecil.

Langkah-langkah mencari KPK adalah sebagai berikut :
  • Menentukan faktorisasi prima dari bilangan-bilangan itu.
  • Kalikan semua faktor dari bilangan-bilangan itu.
  • Jika ada faktor yang sama, ambillah faktor yang pangkatnya terbesar.
Contoh Soal :
1. Carilah FPB antara 25 dan 40.
  • 25=5²
  • 40=2² x 5
Perhatikan bahwa faktor prima yang sama adalah 5. Perhatikan pangkatnya 5 dan 5². Ambil pangkat terkecil yaitu 5(pangkat 1 tidak ditulis). Karena tidak ada lagi faktor-faktor prima yang sama, maka FPB (25 dan 40) = 5, KPK = 2² x 5² = 4 x 25 = 100.
2. Carilah FPB dari 18, 24, dan 36.
  • 18=2 x 3²
  • 24=2³ x 3
  • 36=2² x 3²
Perhatikan faktor-faktor prima yang sama adalah 2 dan 3. Perhatikan pangkatnya. 2, 2², dan 2³ Ambil pangkat terkecil yaitu 2. 3 berpangkat 1 dan berpangkat 2. Ambil pangkat terkecil yaitu 3. Jadi, FPB (18, 24 dan  36) = 2 x 3=6. KPK = 2³ x 3² = 8 x 9 = 72.

Cara 3
Pembagian dengan bilangan prima
Pertama-tama, bagilah kedua bilangan dengan bilangan prima terkecil yang dapat membagi keduanya. Bilangan prima terkecil yang dapat membagi 24 dan 60 adalah 2.

| 24 60 (24:2=12, 60:2=30)
   |12 30
Lanjutkan dengan langkah-langkah yang sama sampai tidak ada lagi bilangan prima yang dapat membagi bilangan yang ada di sebelah kanan.

2 | 24 60
2 | 12 30 (12:2=6, 30:2=15)
3 | 6  15  (6:3=2, 15:5=3)
   | 2  5
FPBnya adalah 2 × 2 × 3 = 12.

Cara 4
Jalan pintas
Rumus: 
FPB: yang besar dibagi yang kecil, sisanya itu FPB 
KPK: yang besar dikali yang kecil dibagi FPB 


FPB dan KPK dari 18 dan 24 
FPB = 24 dibagi 18 , dapat 1 sisa 6 dan FPB nya adalah 6. 
KPK = 24 x 18 : 6 = 24 x 3 = 72.

Pendidikanku : Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat

Operasi hitung bilangan meliputi : perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan. Operasi hitung bilangan ini sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahami operasi hitung campuran bilangan bulat, ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan Bulat dinotasikan dengan : B = {..., -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...} Bilangan lain yang berada dalam bilangan bulat, di antaranya adalah bilangan:
  • Cacah : C = {0, 1, 2, 3, 4, ...}
  • Ganjil : J = {1, 3, 5, 7, ...}
  • Genap : G = {2, 4, 6, 8, ...}
  • Cacah Kuadrat : K = {0, 1, 4, 9, ...}
  • Prima : {2, 3, 5, 7, 11, ...}
A. Sifat-sifat Operasi Hitung
1. Sifat Komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjumlahan berikut.
  • 2 + 4 = 6
  • 4 + 2 = 6
  • Jadi, 2 + 4 = 4 + 2.
Sifat seperti ini dinamakan sifat komutatif pada penjumlahan.
Sekarang, coba perhatikan perkalian berikut.
  • 2 × 4 = 8
  • 4 × 2 = 8
  • Jadi, 2 × 4 = 4 × 2.
Sifat seperti ini dinamakan sifat komutatif pada perkalian.
Perhatikan contoh berikut.
a. 2 – 4 = –2 dan 4 – 2 = 2
    Jadi, 2 – 4 tidak sama dengan 4 – 2, atau 2 – 4 ≠ 4 – 2.
b. 2 : 4 = 0,5 dan 4 : 2 = 2
    Diperoleh bahwa 2 : 4 tidak sama dengan 4 : 2, atau 2 : 4 ≠ 4 : 2
    Jadi, pada pengurangan dan pembagian tidak berlaku sifat komutatif.

2. Sifat Asosiatif
Pada penjumlahan dan perkalian tiga bilangan bulat berlaku sifat asosiatif atau disebut juga sifat pengelompokan. Perhatikanlah contoh penjumlahan tiga bilangan berikut.
  • (4 + 3) + 5 = 7 + 5 = 12 
  • 4 + (3 + 5) = 4 + 8 = 12
  • Jadi, (4 + 3) + 5 = 4 + (3 + 5).
Sifat seperti ini dinamakan sifat asosiatif pada penjumlahan.
Sekarang, coba perhatikan contoh perkalian berikut.
  • (4 × 3) × 5 = 12 × 5 = 60
  • 4 × (3 × 5) = 4 × 15 = 60
  • Jadi, (4 × 3) × 5 = 4 × (3 × 5).
Sifat ini disebut sifat asosiatif pada perkalian.
3. Sifat Distributif
Selain sifat komutatif dan sifat asosiatif, terdapat pula sifat distributif. Sifat distributif disebut juga sifat penyebaran. Untuk lebih memahaminya, perhatikanlah contoh berikut.
Contoh 1
3 × (4 + 5) = 3 × 9 = 27
(3 × 4) + (3 × 5) = 12 + 15 = 27
Jadi, 3 × (4 + 5) = (3 × 4) + (3 × 5).
Contoh 2
3 × (4 – 5) = 3 × (–1) = –3
(3 × 4) – (3 × 5) = 12 – 15 = –3
Jadi, 3 × (4 – 5) = (3 × 4) – (3 × 5).
Contoh 1 dan Contoh 2 menunjukkan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan dan pengurangan.
    1.  Operasi Hitung Bilangan Bulat
    Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.  
    • Jika kedua bilangan tandanya sama, maka ,tanda hasil penjumlahan sama dengan tanda kedua buah bilangan.
    • Hasilnya sama dengan penjumlahan kedua bilangan tersebut.
    Contoh :
    1.  Hasil dari 17 + 15  = 32
    2.  Hasil dari  -16 + (-20) = - 36
    • Jika kedua bilangan tandanya berbeda maka, tanda hasil penjumlahan, sama dengan tanda bilangan terbesar dalam penjumlahan tersebut.
    • Hasil sama dengan selisih antara bilangan terbesar dengan bilangan terkecil dalam penjumlahan tersebut
    Contoh soal :
    1.  Hasil dari – 24 + 12 =
    • Bilangan yang terbesar dalam penjumlahan tersebut adalah -24 maka hasilnya pun pasti –).
    • Hasilnya sama dengan selisih antara penjumlahan dua bilangan tersebut = 24 – 12 = 12. Maka jika digabungkan dengan 2(a) dan 2(b) hasilnya jadi -12.
    2.   Hasil dari 65 – (-35) + (-45) =
    Untuk soal seperti di atas, kerjakan terlebih dahulu dari sebelah kiri. Yaitu 65 – (-35) diubah menjadi 65 + 35 = 100 tinggal dikurangi dengan – 45. Menjadi seperti berikut 100 – 45 = 55

    b.Perkalian dan pembagian bilangan bulat
    Pada dasarnya perkalian bilangan bulat hampir sama dengan perkalian bilangan cacah. Namun pada perkalian bilangan bulat  terdapat aturan perkalian tanda dengan tententuan :
    • (+) x (+) = (+)
    • (+) x (-)  = (-)
    • (-)  x (+  = (-)
    • (-)  x (-) = (+)
    Dalam operasi pembagian bilangan bulat juga berlaku aturan, sebagai berikut :
    • (+) : (+) = (+)
    • (+) : (-)  = (-)
    • (-) : (+)  = (-)
    • (-) : (-)   = (+)
    Contoh soal :
    1. 12 x (-7) = -84
    2. -15 x (-15) = 225
    3. -60 : 5 = -12

    B. Operasi hitung campuran  bilangan bulat
    Untuk mengerjakan operasi hitung campuran bilangan bulat, perlu diperhatikan urutan pengerjaannya sebagai berikut :
    • Pengerjaan dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu. 
    • Perkalian dan pembagian mempunyai kedudukan yang lebih kuat dibandingkan dengan penjumlahan dan pengurangan.
    • Perkalian dan pembagian memiliki kedudukan yang sama, artinya pengerjaan perkalian dan pembagian dilakukan terlebih dahulu. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan sebelah kiri dahulu.
    • Penjumlahan dan pengurangan memiliki kedudukan yang sama. Apabila dalam pengerjaan hitung terdapat penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah pengerjaan yang berada di sebelah kiri dahulu.
      Contoh soal :
      1.      34 x (-24) – (-4) = -816 – (-4)
                                  = -816 + 4
                                  = - 812
      2.      (-75) : (-5) – (-13) = 5 – (-13)
                                     = 5 + 13
                                     = 18

      Rabu, 11 Juli 2012

      Google PageRank: Pengertian Apa Itu PageRank?

      Apa itu Google PageRank?, bagaimana pengertian dan cara menghitung Google pagerank itu? dari beberapa sumber yang saya baca, Google Pagerank adalah alat pembanding untuk mengukur arti dan pentingnya sebuah halaman web di dunia internet. Google Page Rank (biasa disebut PR) pada awalnya dikembangkan oleh Larry Page, co-owner Google, algoritma Pagerank telah berubah selama bertahun-tahun seperti kebanyakan algoritma Google lainnya, bahkan algoritma PR adalah rahasia umum yang terjaga dengan baik.

      Apakah Penggunaan Google PageRank?

      Pengertian Google Pagerank Upate dan cara cek

      Google PageRank dapat digunakan untuk melihat apakah sebuah halaman memiliki otoritas atas isinya, semakin tinggi peringkat halaman maka lebih tinggi kualitas dan otoritas dari halaman web lainya. Sebuah peringkat halaman dari 5 (PR 5) berarti bahwa halaman web memiliki suatu pegangan yang kuat atas isi yang ada di dalamnya, sementara peringkat halaman dari 2 berarti halaman itu hanya merupakan sumber informasi yang biasa dan belum mempunyai kualitas yang tinggi dengan informasi yang ada didalamnya, bagi web/blog yang masih baru biasanya belum mempunyai pagerank (PR N/A).

      Bagaimana PageRank Dihitung?

      Dalam konteks ini, kita hanya bisa menebak faktor-faktor yang membentuk Google PageRank. Tapi ini umumnya diketahui bahwa faktor yang paling penting dari Pagerank Google adalah link dari website lain yang terkait (link dofollow yang relevan, bukan nofollow), semakin tinggi peringkat halaman dari halaman web yang link ke anda maka lebih tinggi peringkat halaman anda, dan juga semakin banyak jumlah halaman web yang nge-link ke anda juga akan menaikkan peringkat halaman anda. Maksud dari link dofollow yang relevan adalah link yang mempunyai relevansi dengan apa yang ada pada halaman web anda, sebagai contoh web atau blog anda bertemakan/membahas tentang komputer maka anda harus mencari link dofollow dari website lain dengan tema komputer juga, jangan mencari link yang bertemakan tentang musik, kesehatan,dll yang tidak sesuai dengan apa yang anda bahas pada web/blog anda

      Beberapa faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi Pagerank Google

      • Optimasi Search Engine (SEO)
      • Jaringan Sosial
      • Komentar
      • Waktu pada Halaman (berapa lama pengunjung diam di halaman web)
      • Bounce Rate (persentase dari pengunjung masuk dan keluar dari halaman web)

      Apakah High PR Akan Lebih Baik Pada Hasil Pencarian (SERP/Search Engine Result Page)?

      Sebuah Google PageRank yang lebih tinggi pasti akan membantu anda dalam SERP dan di-indeks lebih cepat, tetapi tidak selalu berarti bahwa semakin tinggi peringkat halaman anda akan lebih baik pada hasil pencarian. Ada hal-hal lain yang masuk ke dalam perhitungan Google untuk memutuskan halaman mana yang mendapatkan peringkat tinggi di search engine. Sebuah Google Pagerank tinggi pasti akan membantu tapi itu bukan segalanya untuk memutuskan web anda akan mendapatkan di posisi pertama pada hasil pencarian

      Kapan Google PageRank di Dapatkan?

      Google pagerank biasanya akan di-update setiap 3 bulan atau 4 kali dalam setahun, cobalah untuk membuat artikel yang menarik bagi web anda, carilah link dofollow yang relevan dari website/blog atau sumber lain yang mempunyai ranking lebih tinggi dari web anda, jangan mencari link yang terlalu banyak dalam waktu yang singkat karena Google akan mencurigai web anda (hati-hati.. Google sangat ketat dengan web spam), update web/blog anda dengan konten yang fresh dan menarik maka sedikit demi sedikit Google akan mempercayai situs anda dan pagerank pun bisa anda dapatkan.
      Untuk mengecek pagerank dari situs anda silahkan masuk ke situs PRChecker

      Semoga Tips SEO ini membantu, kalau ada kekurangan dan saran lain mungkin bisa disampaikan melalui komentar

      Pendidikanku : Keseimbangan Ekosistem

      Ekosistem hutan termasuk ekosistem alam. Ekosistem alam adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendiri tanpa campur tangan manusia. Keseimbangan ekosistem di alam dapat terganggu karena kegiatan manusia. Manusia adalah penyebab gangguan terbesar terhadap ekosistem. Apa yang dimaksud dengan ekosistem? Ekosistem adalah hubungan saling mempengaruhi (timbal balik) antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh komponen-komponen makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik). Komponen biotik terdiri dari manusia, hewan dan tumbuhan. Komponen biotik dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu :

      Komponen Biotik
      • Produsen yaitu organisme yang mampu menghasilkan makananya sendiri. Yang termasuk produsen adalah tumbuhan hijau, karena mampu melakukan fotosintesis.
      • Konsumen yaitu organisme yang tidak mampu menghasilkan sendiri makanan di dalam tubuhnya. Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari konsumen lain yang menjadi mangsanya. Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah hewan dan manusia.
      • Pengurai yaitu organisme yang mampu menguraikan zat-zat organik dari bangkai yang telah mati. Contohnya adalah bakteri, jamur dan mikroba.

      Dalam sebuah ekosistem terdapat satuan-satuan makhluk hidup, meliputi
      • Individu, yaitu satuan terkecil dari makhluk hidup atau disebut juga satuan makhluk hidup tunggal.
      • Populasi, yaitu kelompok makhluk hidup yang sejenis dan menempati daerah tertentu.
      • Komunitas, yaitu sekumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu.
      • Ekosistem, yaitu hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
      • Bioma, yaitu kumpulan dari ekosistem dalam suatu wilayah tertentu. Contoh : gurun, padang rumput, savana dan steva.
      • Biosfer, yaitu semua ekosistem yang ada di permukaan bumi.
      Dalam ekosistem pasti terdapat interaksi atau hubungan timbal balik antara komponen yang satu dengan yang lain. Interaksi yang terjadi bisa berupa interaksi yang saling menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap satu dengan yang lainnya. Jenis-jenis interaksi tersebut antara lain: Simbiosis, terbagi menjadi tiga jenis : mutualisme, parasitisme, dan komensalisme.
      Bentuk-bentuk Simbiosis
      1.Simbiosis parasitisme, adalah hubungan antar makhluk hidup di mana satu pihak mendapat keuntungan dan pihak yang lain akan di rugikan. Contoh simbiosis parasitisme yaitu: tumbuhan benalu dengan inangnya, bunga raflesia dengan inangnya, cacing perut yang hidup dalam tubuh manusia, dll.
      2.Simbiosis mutualisme, adalah hubungan antar makhluk hidup yang saling menguntungkan. Jadi dari kedua pihak tidak ada yang di rugikan. Contoh simbiosis mutualisme adalah: ikan remora dan ikan hiu, burung jalak dan kerbau, dll.
      3.Simbiosis komensalisme, yaitu simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak yang lain tidak mendapat keuntungan tapi juga tidak di rugikan. Contoh simbiosis komensalisme adalah: ikan badut dengan anemon laut, anggrek dengan tumbuhan inangnya.
      Ekosistem yang dikatakan seimbang adalah apabila semua komponen baik biotik maupun abiotik berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun peranannya dalam lingkungan. Dalam ekosistem terjadi peristiwa makan memakan yang kita sebut dengan istilah rantai makanan. Idealnya dalam sebuah rantai makanan jumlah masing-masing anggotanya harus sesuai dengan aturan ekosistem. Dalam suatu ekosistem harus ada keseimbangan antara produsen dan konsumen. Kehidupan dapat tetap berlangsung jika jumlah produsen lebih besar dari konsumen tingkat I. Konsumen tingkat I lebih banyak dari konsumen tingkat II dan seterusnya.

      Ketidakseimbangan ekosistem terjadi apabila semua komponen biotik maupun abiotik tidak berada pada porsi yang seharusnya baik jumlah maupun perananya dalam lingkungan. Sehingga dapat dikatakan tidak seimbang jika salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak. Misalnya populasi tikus di sawah sedikit karena terus diburu oleh para petani akan mengakibatkan populasi ular menurun karena kehabisan makanan berupa tikus.

      Faktor Penyebab Terganggunya Keseimbangan Ekosistem
      Selain faktor-faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem adalah keberadaan dan aktivitas manusia. Dengan akal dan pikirannya, manusia akan dengan mudah mengubah suatu lingkungan. Hasilnya adalah terjadi kerusakan dan ketidakseimbangan ekosistem. Terdapat dua faktor penting yang menyebabkan tergangunya ekosistem. Yaitu : (1) faktor alam dan (2) faktor manusia.
      • Faktor Alam Faktor yang terjadi akibat bencana alam. Misalnya : banjir, gempa bumi, gunung meletus, tsunami dan lain sebagainya. Jika suatu lingkungan terkena bencana biasanya akan terdapat salah satu komponen yang rusak sehingga menyebabkan lingkungan menjadi tidak seimbang.
      • Faktor Manusia Faktor yang terjadi karena ulah tangan manusia. Aktivitas manusia dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem. Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan ekosistem.
      Berikut ini kegiatan manusia yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem

      1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
      Alat-alat rumah tangga terbuat dari kayu. Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.

      Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di dalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewan-hewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.

      2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
      Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.

      Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.

      3. Penggunaan Pupuk yang Berlebihan
      Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.

      Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur.

      Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman.

      4. Pembuangan Limbah dan Sampah
      Sebagian besar aktivitas yang dilakukan manusia pasti menghasilkan sampah atau limbah. Mulai dari limbah rumah tangga, pertanian, transportasi, sampai limbah industri. Plastik yang digunakan sebagai pembungkus merupakan contoh limbah rumah tangga. Pestisida jika digunakan berlebihan dapat menjadi limbah pertanian. Asap kendaraan merupakan limbah transportasi. Adapun contoh limbah industri berupa limbah cair dan asap. Sampah dan limbah tersebut ada yang mudah diuraikan dan ada pula yang sulit diuraikan. Jika pengolahan sampah tidak dilakukan dengan benar, yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.

      5. Kegiatan Mencemari Lingkungan
      Mencemari lingkungan artinya menambahkan zat pencemar (polutan) pada lingkungan sehingga lingkungan menjadi tercemar. Ada beberapa macam pencemaran, yaitu:
      • Pencemaran tanah, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam tanah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, sehingga menyebabkan oksigen tidak bisa meresap ke tanah. Faktor lain, yaitu penggunaan pestisida dan detergen yang merembes ke dalam tanah dapat berpengaruh terhadap air tanah, flora, dan fauna tanah.
      • Pencemaran air, Yaitu masuknya polutan berupa bahan cair atau padat yang masuk ke dalam air.
      • Pencemaran udara, Yaitu masuknya polutan udara seperti asap kendaraan, debu, dan jelaga.
      • Pencemaran suara Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio, atau tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
      6. Kegiatan Pembangunan
      Pembangunan jalan yang melewati hutan dapat merusak lingkungan. Pohon-pohon yang menjadi tempat tinggal dan sumber makanan hewan ditebang sehingga hewan tersebut terancam keberadaannya. Aktivitas ini sangat mengganggu keseimbangan lingkungan. Daerah-daerah di sekitar perbukitan dapat terkena bencana, seperti banjir dan tanah longsor.

      7. Kegiatan Penambangan
      Pengeboran minyak dan penambangan mineral secara terbuka pun akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Pengeboran minyak dan pertambangan terbuka dapat mengurangi sumber daya alam dan mencemari daerah sekitarnya. Akibat kegiatan tersebut cukup sulit untuk ditanggulangi dan menyebabkan suatu daerah menjadi tidak produktif.

      8. Penggunaan Kendaraan Bermotor
      Bahan bakar dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan bermotor. Bahan bakar dapat berupa bensin dan solar. Pembakaran bahan bakar menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut antara lain menghasilkan gas karbon dioksida menjadi bertambah. Hal ini mengakibatkan bumi semakin panas. Kondisi ini mengakibatkan beberapa jenis makhluk hidup kesulitan beradaptasi. Beberapa diantaranya ada yang mati, dan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu.

      Dampak Ketidakseimbangan Ekosistem Terhadap Makhluk Hidup
      Perubahan lingkungan dapat terjadi oleh aktivitas manusia atau kejadian alam seperti letusan gunung berapi, tanah longsor, dan kebakaran hutan. Perubahan lingkungan yang terjadi, baik yang dilakukan oleh manusia atau kejadian alam dapat bersifat positif, artinya bermanfaat bagi kesejahteraan manusia dan bersifat negatif yang merugikan bagi kehidupan manusia.

      Penebangan pohon (Pembalakan liar atau penebangan liar (bahasa Inggris: illegal logging) adalah kegiatan penebangan, pengangkutan dan penjualan kayu yang tidak sah atau tidak memiliki izin dari otoritas setempat) di hutan tanpa perhitungan akan menimbulkan akibat yang saling berantai antara faktor biotik dan abiotik. Penebangan hutan berarti menghilangkan sebagian besar produsen dalam suatu ekosistem. Karena itu akan menyebabkan kepunahan sebagian flora dan fauna yang ada di hutan tersebut. Bila hujan turun pada tanah yang terbuka, maka air akan langsung masuk ke dalam tanah yang memiliki kesuburan yang tinggi. Dengan tidak adanya pohon yang menahan air hujan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan aliran air di permukaan tanah menjadi besar. Adanya aliran yang besar dan cepat akan mengikis permukaan tanah yang subur.

      Ekosistem yang tidak seimbang akan membawa dampak buruk terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Dampak tersebut sudah pasti sangat merugikan. Berikut ini beberapa dampak akibat terganggunya keseimbangan ekosistem bagi makhluk hidup, diantaranya:
      • Kepunahan suatu spesies atau populasi, Jika gajah terus diburu untuk diambil gadingnya, tidak hanya akan menyebabkan populasi gajah semakin berkurang tetapi dapat menyebabkan spesies gajah akan hilang dari muka bumi.
      • Kerusakan atau bencana, Yang paling dominan merasakan dampak dari bencana adalah manusia. Manusia akan selalu merasa khawatir dan takut jika bumi ini mengalami terus-menerus bencana. Bencana sangat merugikan manusia. Manusia bisa kehilangan segala-galanya akibat bencana. Kehilangan harta benda, tempat tinggal bahkan kehilangan nyawa.
      • Munculnya anomali (keanehan) ekosistem, Keanehan-keanehan sering muncul akibat ekosistem yang tidak seimbang.
      Upaya Untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem
      Untuk menjaga agar ekosistem kita tetap seimbang maka diperlukan usaha-usaha yang nyata yang dapat kita lakukan. Beberapa usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem diantaranya:
      1.Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang hutan secara selektif, melakukan reboisasi, mencegah terjadinya kebakaran hutan, melakukan pangadaan: taman nasional (kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dan dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam); cagar alam (kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami); suaka margasatwa (kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya);
      2.Tidak melakukan perburuan liar terhadap satwa-satwa;
      3.Tidak menagkap ikan dengan pukat harimau dan bahan peledak;
      4.Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dan menggalakan penggunaan pupuk alami;
      5.Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang lain;
      6.Tidak membuang sampah sembarangan;
      7.Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.

      Senin, 09 Juli 2012

      Pendidikanku : Hubungan Antar Satuan Waktu

      Dalam sehari semalam ada 24 jam. Detik, menit, jam, dan seterusnya merupakan satuan waktu yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Waktu terus berjalan dan tidak bisa diputar ulang, manfaatkan lah waktu dengan bijak. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai kata-kata yang berhubungan dengan waktu. Detik, menit, jam, dan seterusnya. Detik, menit, dan jam merupakan satuan waktu, setiap satuan waktu memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya.

      Berikut ini adalah hubungan antar beberapa satuan waktu :
      1 Detik = Seper 60 Menit (1/60 Detik),
      1 Menit =  60 Detik, 1 Jam =  60 Menit, 1 Jam = 3.600 Detik 1 Hari = 24 Jam, 1 Hari = 1.440 Menit, 1 Hari = 86.400 Detik, 1 Minggu =  7 Hari, 1 Bulan =  28 Sampai 31 Hari, 1 Bulan =  4 Minggu, 1 Caturwulan Atau Cawu = 4 Bulan, 1 Semester =  6 Bulan, 1 Tahun = 365 atau 366 Hari (tahun kabisat), 1 Tahun = 12 Bulan, 1 Dasawarsa /dekade = 10 Tahun, 1 Abad = 100 Tahun, 1 Milenium = 1.000 tahun

      Terkadang, dalam pemakaian waktu juga dipakai kata panca untuk setiap kelipatan lima dan dasa untuk setiap kelipatan sepuluh, misalnya panca windu untuk 40 tahun dan dasa windu untuk 80. Berikut ini adalah keterangan mengenai satuan waktu :
      • Detik atau sekon (bahasa Inggris: second) adalah satuan waktu terkecil;
      • Menit adalah sebuah satuan waktu. Satu menit adalah 1/60 (seperenampuluh) jam. Satu menit terdiri dari 60 detik;
      • Jam adalah sebuah unit waktu. Lama sebuah jam adalah 1/24 (satu perduapuluh empat) hari. Satu jam bisa dibagi menjadi unit waktu yang lebih kecil lagi;
      • Hari adalah sebuah unit waktu yang diperlukan bumi untuk berotasi pada porosnya sendiri. Satu hari terdiri dari siang dan malam. Nama-nama hari adalah : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu, dan Minggu;
      • Pekan, sepekan, atau (satu) minggu (seminggu) adalah sebuah satuan waktu yang terdiri dari tujuh hari atau 7 x 24 jam = 168 jam;
      • Bulan merupakan satuan waktu, digunakan dalam kalender, yang diperkirakan sama lamanya dengan periode alam yang berhubungan dengan pergerakan bulan;
      MasehiHijriahJawa
      Januari/31 hariMuharram/30 hariSura
      Pebruari/28/29 hariShafar /29 hariSapar
      Maret/31 hariRobi’ul Awwal/30 hariMulud
      April/30 hariRobi’uts Tsani/Akhir/29 hariBakda Mulud
      Mei/31 hariJumadil Ula/30 hariJumadilawal
      Juni/30 hariJumadil Akhiroh/Tsaniyah/29 hariJumadilakir
      Juli/31 hariRajab/30 hariRejeb
      Agustus/31 hariSya’ban/29 hariRuwah
      September/30 hariRamadhan/30 hariPasa
      Oktober/31 hariSyawwal/29 hariSawal
      Nopember/30 hariDzulkaidah/29/30 hariSela
      Desember/31 hariDzulhijjah/29 hariBesar

      Tahun atau Zaman adalah sebuah unit waktu untuk menghitung tarikh. Di dunia ada tiga satuan tahun: Tahun Syamsiah atau Tahun Matahari Tahun Kamariah atau Tahun Bulan Kombinasi tahun matahari dan bulan;

      Tahun Kabisat (Bahasa Inggris: Leap Year) adalah sebuah Tahun Syamsiah di mana pada tahun tersebut jumlah hari tidak terdiri dari 365 hari tetapi 366 hari. Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365 hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak dihiraukan, maka setiap 4 tahun akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik). Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5 jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi 100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400 (seperti tahun 2000);

      Windu adalah istilah untuk selang waktu selama 8 tahun. Menurut Penanggalan Jawa, yang dirombak dan disempurnakan oleh Sultan Agung, raja Kesultanan Mataram, satu windu terdiri dari delapan tahun dengan nama-tahun: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir;

      Dasawarsa atau dekade adalah unit waktu yang terdiri dari 10 tahun. Umumnya, satu dasawarsa dimulai pada tahun yang berakhir dengan angka 0, dan berakhir pada tahun yang berakhir dengan angka 9. Contoh: dasawarsa 80-an, dimulai dari tahun 1980 sampai 1989. Kata "dasawarsa" berasal dari bahasa Sanskerta dari kata-kata dasa (sepuluh) dan warsa (tahun). Istilah ini masuk ke dalam kosakata Bahasa Indonesia melalui Bahasa Jawa;

      Abad adalah sebutan untuk jangka waktu seratus tahun. Satu abad bersamaan dengan sepuluh dekade. Abad ini, abad ke-21, bermula pada tahun 2001 hingga tahun 2100.
      Milenium adalah bilangan untuk tiap jangka waktu seribu tahun dalam kalender.

      Pendidikanku : Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Vegetatif

      Perkembangbiakan vegetatif ada dua jenis, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia dinamakan vegetatif alami. Sebaliknya, perkembangbiakan vegetatif yang melibatkan bantuan manusia disebut vegetatif buatan.

      Perkembangbiakan vegetatif alami
      Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang, ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan rumpun pisang. Berikut ini jenis-jenis perkembangbiakan secara vegetatif alami :

      1. Akar tinggal
      Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau akar tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan temulawak dan lain-lain.
      Ciri-ciri akar tinggal:
      • mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup;
      • pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
      • pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.

      Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga bakung, bungan tulip, dan lain-lain.

      3. Umbi akar
      Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan dahlia.

      4. Umbi batang
      Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru. Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
      5. Geragih (stolon)
      Geragih adalah cabang batang yang memiliki perubahan bentuk dan penambahan fungsi. Setelah beberapa waktu tanaman ini tumbuh memanjang dan menjauhi induknya lalu membengkok ke atas membentuk individu baru. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi, pegagan atau antanan, dan rumput teki.

      6. Tunas adventif
      Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek. Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar, seperti sukun dan kesemek.
      7. Spora
      Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur. Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun tumbuhan paku. Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat untuk tanaman hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.

      Perkembangbiakan vegetatif buatan
      Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah, dan menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia. Tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat dan tidak bergantung pada musim. Pembiakan secara vegetatif buatan di antaranya adalah cangkok, stek, okulasi, enten, dan runduk. Berikut ini beberapa cara pembiakan secara vegetatif buatan :

      A. Cangkok
      Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu, mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Namun tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan. Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut, sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.

      Berikut adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan Alat dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain : tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang akan kita cangkok.

      Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut berikut :
      1. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun terlalu muda.
      2. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut sepanjang 5-10 cm.
      3. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
      4. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa.
      5. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen. Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu basah.
      6. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap hari (jika musim kemarau).
      7. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh dengan baik baru ditanam di tanah.
      B. Stek
      Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Bagian tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.

      C. Sambung/Enten
      Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang sekeluarga. Contohnya, tomat dengan terung.

      Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :
      Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua jenis tumbuhan (terung dan tomat)

      Cara menyambung tanaman :
      Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada batang atas.
      1. Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang atas idealnya 3-8 cm.
      2. Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau potongan plastik bening (dari kantong plastik gula pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
      3. Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya atau pangkas semua daun.
      4. Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-10 hari.
      5. Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah matahari.
      D. Tempel (Okulasi)
      Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi) bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya. Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda sifat.

      Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta tahan terhadap penyakit akar. Batang atas berbuah banyak dan besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa muda.

      Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman :
      Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).

      Langkah-langkah mengokulasi tanaman :
      1. Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
      2. Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki sifat unggul.
      3. Iris dan sayat batang bawah dengan panjang 2-3 cm, lebar 1-1,5 cm.
      4. Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai luka sayatan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka sayatan dengan mata tunas.
      5. Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata tunas.
      6. Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3 minggu.
      7. Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah hidup, segera potong batang yang berada di atas mata tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati. Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis tanaman yang diokulasi. (sumber : Balai Besar Pengembangan dan Perluasan Kerja (BBPPK) Lembang ).
      E. Merunduk
      Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang kemudan membenamkannya ke dalam tanah. Pada batang yang ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei, apel, tebu, stroberi, dan melati.

      Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan merunduk :
      1. Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
      2. Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan kotoran yang menempel;
      3. Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit dari bagian tengah cabang menyentuh tanah
      4. Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan tanah;
      5. Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram gundukan tanah tersebut;
      6. Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul, pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
      7. Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

      Minggu, 08 Juli 2012

      Pendidikanku : Perkembangbiakan Tumbuhan Secara Generatif

      Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga dapat berkembang biakTujuan perkembangbiakan yaitu untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada dua cara, yaitu dengan cara vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan melalui bagian tumbuhan itu sendiri, sedangkan perkembangbiakan generatif adalah perkembangbiakan melalui penyerbukan.

      Perkembangbiakan generatif terjadi pada tumbuhan yang mempunyai bunga. Perkembangbiakan secara generatif lebih dikenal dengan perkembangbiakan secara kawin atau seksual. Perkembangbiakan generatif diawali dengan proses penyerbukan. Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik. Penyerbukan diikuti dengan pembuahan. Pembuahan pada tumbuhan yaitu proses  peleburan benang sari (sel kelamin jantan) dan putik (sel kelamin betina) pada tumbuhan. Proses pembuahan merupakan perkembangan bakal buah menjadi buah dan biji.

      Alat Perkembangbiakan Tumbuhan
      Bunga dan biji terdapat pada tumbuhan tertentu. Fungsinya adalah sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan. Bagian-bagian bunga terdiri atas tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Fungsi dari masing-masing bagian bunga adalah sebagai berikut :
      Bagian BungaFungsi
      TangkaiMerupakan bagian yang berada pada bagian bawah bunga Berfungsi sebagai penopang bunga dan penyambung antara bunga dengan batang/ ranting
      KelopakBentuk dan warnanya menyerupai daun, berfungsi melindungi mahkota bunga ketika masih kuncup.
      MahkotaDisebut juga perhiasan bunga karena memiliki warna yang bermacam-macam. Warna yang menarik untuk memikat kupu-kupu agar hinggap di bunga untuk membantu proses penyerbukan.
      Putikberfungsi sebagai alat kelamin betina. Putik bagian tengah bunga dan di kelilingi oleh benang sari. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik (pada bagian dasarnya terdapat bagian yang akan menjadi buah dan biji). Penyerbukan akan terjadi bila serbuk sari menempel pada kepala putik.
      Benang SariTerdapat di bagian tengah bunga yang berdekatan dengan mahkota bunga. Benang sari merupakan alat kelamin jantan. Benang sari terdiri dari kepala sari dan serbuk sari. Di dalam kepala sari terdapat serbuk sari. Serbuk sari yang terdapat pada kepala sari bersifat ringan dan mudah terbang tertiup angin dan juga dapat menempel pada kaki, tubuh dan kepala serangga.

      Biji adalah bagian dari buah. Buah terjadi apabila ada peristiwa penyerbukan atau persarian. Peristiwa penyerbukan terjadi jika serbuk sari menempel di kepala putik. Penyerbukan dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai bunga, baik bunga sempurna maupun bunga tidak sempurna. Bunga sempurna adalah bunga yang memiliki benang sari dan putik. Bunga tidak sempurna adalah bunga yang hanya memiliki benangsari atau putik saja.

      Biji merupakan bakal tumbuhan baru setelah mengalami perubahan akibat disemai. Bagian yang tumbuh pada biji setelah disemai di antaranya akar, tunas, dan lembaga. Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang. Tunas akan membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah akar mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari batangnya. Tunas tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Selama pertumbuhan, tunas mendapatkan makanan dari tempat penyimpanan cadangan makanan yang disebut keping biji.

      Proses Penyerbukan
      Penyerbukan terjadi jika serbuk sari menempel di kepala putik. Saat penyerbukan, kepala putik berfungsi sebagai penerima serbuk sari. Kemudian, serbuk sari disalurkan ke bakal biji oleh tangkai putik. Setelah serbuk sari dan bakal biji bertemu, bakal biji berkembang menjadi biji. Biji inilah yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru. 

      Proses bertemunya serbuk sari dan kepala putik dapat terjadi oleh tumbuhan itu sendiri. Selain itu, penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar. Penyerbukan dapat terjadi melalui bantuan angin, hewan, air, dan manusia. Penyerbukan yang dibantu angin umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
      • Serbuk sarinya banyak dan ringan.
      • Bunga dengan kepala sarinya mudah digoyang.
      • Kepala putik berbulu dan terentang keluar dari bunga.
      Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu angin adalah jagung dan rumput-rumputan.

      Penyerbukan yang dibantu hewan umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
      • Mahkota berwarna mencolok dan besar.
      • Bunga mengeluarkan bau yang khas.
      • Bunga menghasilkan nektar.
      Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu hewan adalah bunga aster. Umumnya hewan yang membantu penyerbukan adalah golongan serangga dan burung. Penyerbukan juga dapat dilakukan manusia karena serbuk sari sulit untuk mencapai kepala putik. Contoh, penyerbukan, yang dilakukan petani, pada tumbuhan vanili.

      Cara penyerbukan berdasarkan asal putik dan serbuk sarinya dapat dikelompokan menjadi empat cara, yaitu: penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga, penyerbukan silang, dan penyerbukan bastar. Berikut adalah jenis-jenis penyerbukan :
        Jenis PenyerbukanKeterangan
        Penyerbukan SendiriPenyerbukan sendiri terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Penyerbukan ini terjadi pada bunga sempurna, misalnya: tumbuhan kacang tanah, jambu, atau mangga.
        Penyerbukan TetanggaPenyerbukan tetangga terjadi jika serbuk sari dan putik berasal dari bunga yang berlainan, tetapi masih berada dalam satu tumbuhan, misalnya: penyerbukan pada tumbuhan jeruk dan rambutan.
        Penyerbukan Silang Penyerbukan silang terjadi apabila serbuk sari dari suatu tumbuhan jatuh pada kepala putik bunga tumbuhan lainnya yang sejenis, contohnya pada tanaman padi dan jagung.
        Putikberfungsi sebagai alat kelamin betina. Putik bagian tengah bunga dan di kelilingi oleh benang sari. Putik terdiri dari kepala putik dan tangkai putik (pada bagian dasarnya terdapat bagian yang akan menjadi buah dan biji). Penyerbukan akan terjadi bila serbuk sari menempel pada kepala putik.
        Penyerbukan BastarPenyerbukan bastar terjadi apabila serbuk sari suatu bunga jatuh ke putik bunga tumbuhan lain yang berbeda varietasnya. Tujuannya adalah untuk menggabungkan sifat yang dikehendaki dari dua jenis tumbuhan dalam satu tumbuhan.
        Diberdayakan oleh Blogger.