Temuan ini dapat membantu para ilmuwan membuktikan teori Albert Einstein tentang bagaimana lubang hitam membelokkan ruang dan waktu.
Para Astronom UCLA melaporkan penemuan bintang luar biasa yang mampu mengorbit lubang hitam raksasa di pusat galaksi Bima Sakti pada jarak 11,5 tahun cahaya-orbit terpendek dari bintang yang pernah ada di dekat lubang hitam ini. Bintang ini berpacu mengitari sebuah lubang hitam dengan kecepatan luar biasa, yaitu mengorbit setiap 2,4 jam, kata para ilmuwan.
Sementara lubang hitam itu mengorbit dengan kecepatan 150 ribu km per jam. Kedua objek ini mengorbiti pusat massanya. Karena bintang tersebut lebih ringan, maka memiliki orbit yang lebih luas dan bergerak dalam kecepatan menakjubkan, sekitar 2 juta km per jam, dan membuatnya menjadi bintang bergerak paling cepat yang terlihat sistem biner sinar X.
Para Astronom UCLA melaporkan penemuan bintang luar biasa yang mampu mengorbit lubang hitam raksasa di pusat galaksi Bima Sakti pada jarak 11,5 tahun cahaya-orbit terpendek dari bintang yang pernah ada di dekat lubang hitam ini. Bintang ini berpacu mengitari sebuah lubang hitam dengan kecepatan luar biasa, yaitu mengorbit setiap 2,4 jam, kata para ilmuwan.
Sementara lubang hitam itu mengorbit dengan kecepatan 150 ribu km per jam. Kedua objek ini mengorbiti pusat massanya. Karena bintang tersebut lebih ringan, maka memiliki orbit yang lebih luas dan bergerak dalam kecepatan menakjubkan, sekitar 2 juta km per jam, dan membuatnya menjadi bintang bergerak paling cepat yang terlihat sistem biner sinar X.
Bintang ini dapat membantu para Astronom menemukan apakah Albert Einstein benar dalam prediksi mendasar tentang bagaimana lubang hitam mampu membelokkan ruang dan waktu.
Lubang Hitam (blackhole) yang terbentuk dari runtuhnya materi, memiliki kepadatan yang tinggi sehingga tidak ada yang bisa lolos dari tarikkan gravitasi mereka, bahkan cahaya. Lubang hitam tidak bisa dilihat secara langsung, tetapi pengaruhnya terhadap bintang terdekat terlihat dan memberikan dampak yang jelas.
Lubang Hitam (blackhole) yang terbentuk dari runtuhnya materi, memiliki kepadatan yang tinggi sehingga tidak ada yang bisa lolos dari tarikkan gravitasi mereka, bahkan cahaya. Lubang hitam tidak bisa dilihat secara langsung, tetapi pengaruhnya terhadap bintang terdekat terlihat dan memberikan dampak yang jelas.
Astronom dari University of California Los Angeles (UCLA) menemukan bintang baru yang dinamai S0-102. Bintang tersebut hidup di daerah paling rawan di semesta, di dekat lubang hitam. Bintang itu mengorbit mengelilingi lubang hitam hanya dalam 11,5 tahun.
Bintang ini ditemukan oleh Andrea Ghez, seorang profesor fisika dan astronomi dari UCLA. Ia dan rekannya menemukan S0-102 lewat observasi di Observatorium Keck di Hawaii. Nama "S" diambil dari nama rasi Sagitarius, tempat bintang dan lubang hitam berada.
Relativitas umum Einstein menyatakan bahwa gravitasi bukan hanya gaya, melainkan juga manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu. Kelengkungan ruang dan waktu di antaranya terkait dengan massa dari suatu materi.
Bintang ini ditemukan oleh Andrea Ghez, seorang profesor fisika dan astronomi dari UCLA. Ia dan rekannya menemukan S0-102 lewat observasi di Observatorium Keck di Hawaii. Nama "S" diambil dari nama rasi Sagitarius, tempat bintang dan lubang hitam berada.
Relativitas umum Einstein menyatakan bahwa gravitasi bukan hanya gaya, melainkan juga manifestasi dari kelengkungan ruang dan waktu. Kelengkungan ruang dan waktu di antaranya terkait dengan massa dari suatu materi.
Relativitas umum Einstein adalah dasar dari teori bahwa semesta berkembang. Teori ini juga menerangkan bahwa di lubang hitam tak ada apa pun yang bisa luput, termasuk ruang, waktu, dan cahaya.
Ghez telah meneliti di Keck selama 17 tahun, mengobservasi 3.000 bintang yang mengorbit lubang hitam. Sebelumnya, Ghez telah menemukan bintang bernama S0-2. Bintang itu adalah pemegang rekor bintang dengan waktu revolusi lubang hitam paling singkat sebelumnya, yakni 16 tahun.
"Saya sangat tersanjung bisa menemukan dua bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif dengan waktu yang bahkan kurang dari masa hidup manusia," katanya.
Untuk mengonfirmasi relativitas umum Einstein, Ghez harus memahami orbit bintang yang mengelilingi lubang hitam. Bintang diketahui mengelilingi lubang hitam dengan orbit elips, seperti halnya Bumi yang mengelilingi Matahari.
Ghez telah meneliti di Keck selama 17 tahun, mengobservasi 3.000 bintang yang mengorbit lubang hitam. Sebelumnya, Ghez telah menemukan bintang bernama S0-2. Bintang itu adalah pemegang rekor bintang dengan waktu revolusi lubang hitam paling singkat sebelumnya, yakni 16 tahun.
"Saya sangat tersanjung bisa menemukan dua bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif dengan waktu yang bahkan kurang dari masa hidup manusia," katanya.
Untuk mengonfirmasi relativitas umum Einstein, Ghez harus memahami orbit bintang yang mengelilingi lubang hitam. Bintang diketahui mengelilingi lubang hitam dengan orbit elips, seperti halnya Bumi yang mengelilingi Matahari.
"Menunjukkan bahwa bintang mengorbit dengan orbit elips menunjukkan massa lubang hitam, tapi jika kita dapat meningkatkan ketepatan pengukuran, kita dapat melihat deviasi dari orbit elips itu, yang menjadi petunjuk relativitas Einstein," jelas Ghez.
Saat bintang berada di posisi terdekat dengan lubang hitam selama orbitnya, gerakannya dipengaruhi oleh kelengkungan ruang dan waktu. Cahaya bintang yang tertangkap manusia akan terdistorsi. Maka, relativitas umum bisa dikonfirmasi dengan melihat deviasi orbit.
sumberSaat bintang berada di posisi terdekat dengan lubang hitam selama orbitnya, gerakannya dipengaruhi oleh kelengkungan ruang dan waktu. Cahaya bintang yang tertangkap manusia akan terdistorsi. Maka, relativitas umum bisa dikonfirmasi dengan melihat deviasi orbit.