Minggu, 08 September 2013

Penyebab Dan Cara Mengatasi Ketombe

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang biasanya ditandai dengan gatal dan pengelupasan pada kulit kepala. Umumnya ketombe dapat dikendalikan. Dalam kasus ringan, ketombe mungkin hanya perlu di keramas dengan pembersih yang lembut. Sedangkan dalam kasus berat, ketombe mungkin perlu shampo berbasis obat.

Ketombe terjadi ketika sel-sel kulit terus-menerus memperbarui diri. Ketika sel-sel kulit pada kulit kepala diperbaharui, yang lama didorong ke permukaan. Pada sebagian orang, pembaharuan kulit terjadi lebih cepat, sehingga lebih banyak kulit mati dan ketombe lebih banyak.

Penyebab ketombe antara lain:

• Kulit kering adalah penyebab paling umum dari ketombe. Serpihan kulit kering biasanya lebih kecil dan kurang berminyak dibandingkan dari penyebab lain ketombe, dan Anda mungkin akan memiliki tanda-tanda kulit kering pada bagian lain dari tubuh, seperti kaki dan tangan.

• Iritasi dan kulit berminyak (seborrheic dermatitis). Dalam kasus ini, ketombe ditandai dengan kulit kepala merah, kulit berminyak ditu¬tupi dengan sisik putih atau kuning.

• Tidak keramas cukup sering sehingga minyak dan sel kulit dari kulit kepala membangun, dan menyebabkan ketombe.

• Kelainan kulit psoriasis menyebabkan akumulasi sel-sel kulit mati yang membentuk sisik tebal dan keperakan. Mungkin sulit membedakan dengan seborrheic dermatitis yang hanya dengan melihat gejala di kulit kepala.

• Eksim bisa juga menyebabkan perkembangan ketombe.

• Kepekaan terhadap produk perawatan rambut tertentu, terutama yang mengandung parafenilen diamina.

• Jamur malassezia kadang-kadang tumbuh di luar kendali, mengiritasi kulit kepala Anda dan menyebabkan sel-sel kulit tumbuh lebih banyak.

• Kondisi lain juga bisa menjadi penyebab, antara lain terlalu banyak minyak pada kulit kepala, perubahan hormon, stres, penyakit gangguan saraf seperti penyakit Parkinson, gangguan sistem kekebalan.

Hampir setiap orang dapat memiliki ketombe, tetapi faktor-faktor tertentu bisa membuat seseorang lebih rentan, yaitu umur, jenis kelamin, rambut dan kulit kepala berminyak, pola makan yang buruk, atau penyakit tertentu.

Ketombe biasanya dimulai di usia dewasa muda dan berlanjut sampai usia pertengahan. Namun bagi sebagian orang, ketombe bisa menjadi masalah seumur hidup. Kemungkinan besar pria memiliki lebih banyak ketombe dibandingkan wanita karena memiliki kelenjar penghasil minyak lebih besar pada kulit kepala mereka. Jika tidak sering mengonsumsi makanan tinggi seng, vitamin B atau beberapa jenis lemak, Anda mungkin lebih cenderung memiliki ketombe. Untuk alasan yang tidak jelas, orang dewasa dengan penyakit saraf, seperti penyakit Parkinson, stres, stroke atau serangan jantung, lebih mungkin untuk mengalami ketombe.

Ketombe yang menyerang bayi disebut cradle cap. Gangguan yang menyebabkan kulit kepala berkerak ini paling sering terjadi pada bayi baru lahir, tetapi bisa terjadi kapan saja selama masa bayi. Meskipun mungkin mengkhawatirkan bagi orangtua, cradle cap tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia satu tahun.

Jika bayi Anda memiliki ketombe, bersihkan rambut bayi sekali sehari menggunakan shampo khusus untuk bayi. Sebelum membilas, Anda dapat menggosok dengan lembut kulit kepala bayi untuk melepaskan ketombe, Anda bisa menggunakan ujung jari atau sikat berbulu lembut.

Jika ketombe pada bayi sulit dihilangkan, cobalah menggosok kulit kepala bayi dengan beberapa tetes minyak mineral atau petroleum jelly. Biarkan selama beberapa menit sebelum keramas. Jika Anda menggunakan petroleum jelly atau minyak mineral, ingatlah untuk menyampo dan membilas zat ini dengan bersih. Residu berminyak yang tertinggal di rambut bisa menyebabkan penumpukan dan membuat kondisi ketombe lebih buruk.

Apa Yang Bisa Anda Lakukan Untuk Mengatasi Ketombe?

• Makan makanan yang sehat dan seimbang. Pastikan untuk mendapatkan banyak seng, Omega-3 asam lemak, E dan vitamin B, dan menghindari ragi dan gula berlebihan.

• Belajar untuk mengelola stres.

• Membatasi penggunaan produk penata rambut, seperti hairspray, mousse atau gel rambut, kecuali yang sudah diformulasikan dengan minyak pohon teh.

• Cuci rambut secara teratur. Lakukan juga pijat kulit kepala.

• Gunakan shampo yang dirancang untuk mengobati ketombe. Jika ketombe tetap ada meskipun sudah keramas teratur, Anda mungkin perlu sesuatu yang lebih kuat. Cobalah shampo dengan seng. Ada berbagai shampo anti ketombe tersedia di pasaran. Pastikan untuk mengikuti instruksi dengan saksama, dan luangkan sedikit waktu ekstra untuk keramas, karena sebagian besar produk menyarankan Anda membiarkan shampo di kulit kepala selama 5-10 menit.

• Beralihlah ke jenis shampo anti ketombe lain dengan bahan aktif (bahan aktif akan diberi label pada botol) bila yang sudah Anda pakai tampaknya tidak bekerja.

• Gunakan minyak pohon teh yang memiliki kualitas antiseptik yang dapat membantu membunuh jamur dan menjaga kulit kepala lembab. Tambahkan 5-6 tetes ke dalam shampoo, atau belilah shampo yang sudah mengandung minyak pohon teh.

Kapan Saatnya Membutuhkan Bantuan Medis?

Kebanyakan kasus ketombe tidak memerlukan perawatan dokter. Tapi jika Anda masih menggaruk-garuk kepala setelah beberapa minggu percobaan dengan shampo anti ketombe, atau jika kulit kepala menjadi merah atau bengkak, hubungi dokter atau dokter kulit. Anda mungkin mengalami seborrheic dermatitis atau kondisi lain yang menyerupai ketombe. Seringkali dokter dapat mendiagnosa masalah hanya dengan melihat rambut dan kulit kepala.


Hubungi dokter anak jika Anda sudah mencoba perawatan di rumah namun tidak berhasil. Bayi tampak tidak nyaman, atau Anda melihat sisik telah menyebar ke wajah atau bagian tubuh lainnya.


Berkomentarlah dengan sopan dan tidak menggunakan Link aktif. EmoticonEmoticon

Diberdayakan oleh Blogger.